Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan perkembangan terkini pemulihan pasokan listrik di sejumlah wilayah terdampak bencana di Sumatra.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyampaikan, pasokan listrik di Sumatra Barat sudah kembali pulih, meski masih ada beberapa titik yang membutuhkan pengecekan teknis lanjutan.
"Jadi dalam ini mengatasi bencana Sumatra ya kita memperhatikan ketersediaan energi sama listrik. Ini kan ada beberapa tower kita yang bermasalah itu nanti akan dicek sama Pak Menteri. Besok Pak Menteri akan ke lokasi besok," ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Senin (1/12).
Yuliot menjelaskan, kondisi kelistrikan di tiga provinsi seperti Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat masih beragam.
Baca Juga: Banjir Sumut Disebut Akibat Tambang dan Pembalakan Liar, ESDM: Wilayah Tambang Jauh
“Ini di Aceh masih terputus, di Sumatera Utara terputus, Sumatera Barat sudah terjadi pemulihan. Hanya beberapa titik lokasi yang perlu dicek. Itu kira-kira ini penyambungannya bagaimana,” jelasnya.
Yuliot menambahkan, distribusi BBM dan LPG turut menjadi perhatian dan akan ditinjau langsung oleh Menteri ESDM dalam kunjungan lapangan.
“Itu termasuk yang akan dicek kalau untuk ini Pak Menteri akan cek di lapangan besok,” tandas Yuliot.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) mengerahkan ratusan personel untuk mempercepat pemulihan kelistrikan di Aceh pascabanjir dan longsor. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo turun langsung meninjau kesiapan tim tanggap darurat sekaligus melepas personel dan material perbaikan tower SUTT 150 kV yang roboh terdampak bencana.
Apel Siaga Team Recovery Bencana Aceh digelar di Lanud Sultan Iskandar Muda, Sabtu (29/11). Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, menyampaikan bahwa kerusakan akibat banjir dan longsor berlangsung masif.
Sebanyak 18 dari 23 kabupaten/kota mengalami kerusakan berat, dengan sejumlah wilayah masih terisolasi akibat akses komunikasi terputus serta listrik padam karena tower transmisi PLN roboh.
Darmawan Prasodjo menyampaikan, total 12 tower SUTT roboh akibat bencana sehingga memicu gangguan suplai listrik di berbagai wilayah Aceh. PLN telah mengerahkan sekitar 500 petugas gabungan dari berbagai unit di Indonesia untuk mempercepat pembangunan tower transmisi darurat.
“Kami terus bekerja keras agar masyarakat yang terdampak dapat segera beraktivitas dan listrik kembali pulih. Ratusan petugas di lapangan all out 24 jam nonstop untuk menyelesaikan misi kemanusiaan ini,” ungkap Darmawan dalam keterangan resmi, Sabtu (29/11).
Mobilisasi material juga dilakukan intensif. PLN bekerja sama dengan Pemprov Aceh, TNI, Polri, dan BPBD untuk mempercepat distribusi material tower, peralatan, dan bantuan logistik. Sejumlah material didatangkan dari Jawa menggunakan pesawat Hercules TNI, sementara pengiriman ke wilayah terisolasi dilakukan dengan helikopter dan pesawat kecil.
PLN menyiagakan genset untuk fasilitas vital seperti rumah sakit, puskesmas, bandara, dan kantor pemerintahan. PLN juga membangun island operation di dua titik: Nagan Raya dengan beban hingga 100 MW dan Arun dengan beban 16 MW, untuk menjaga pasokan listrik di sebagian wilayah Aceh.
Selain pemulihan teknis, PLN menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa paket sembako dan lampu darurat kepada masyarakat terdampak. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada Gubernur Aceh.
Baca Juga: Operator Telekomunikasi Percepat Pemulihan Jaringan Usai Banjir di Aceh dan Sumatera
Selanjutnya: Banjir Sumut Disebut Akibat Tambang dan Pembalakan Liar, ESDM: Wilayah Tambang Jauh
Menarik Dibaca: Promo PSM Alfamart Periode 1-7 Desember 2025, Es Krim Wall’s Feast Beli 2 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













