Sumber: Kontan | Editor: Test Test
JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad tampak geram dengan macetnya revitalisasi tambak udang PT Aruna Wijaya Sakti (eks Dipasena Citra Darmaja) oleh PT Central Proteinaprima (CP Prima) di Lampung.
CP Prima wajib merevitalisasi tambak eks-Dipasena itu pasca mengakuisisi Dipasena melalui PT Perusahaan Pengelola Aset, medio 2007 silam. Namun, sampai saat ini revitalisasi tambak tersendat-sendat.
Karenanya, Fadel memberi batas waktu kepada CP Prima untuk memutuskan berlanjut tidaknya proses revitalisasi tersebut. “Kami beri waktu tiga bulan, jika tidak, kami akan mendesak mereka (CP Prima) jual ke investor lain,” kata Fadel, Rabu (17/2).
Menurut Fadel, saat ini sudah ada beberapa investor yang melirik tambak CP Prima itu. "Satu dari dalam negeri, satunya lagi dari Malaysia," katanya, enggan memerinci.
Selain mengelola PT Aruna Wijaya Sakti, saat ini CP Prima mengelola dua perusahaan udang lain di Lampung, yakni PT Central Pertiwi (CP) Bahari (eks Bratasena) dan PT Wahyuni Mandira. Total luas ketiga tambak tersebut mencapai 59.000 hektare (ha), plus konsesi pengembangan lahan 186.250 ha. Ini merupakan yang terluas di dunia.
Fadel mengaku sudah bertemu dengan Menteri Keuangan dan sejumlah menteri lain membahas rencana revitalisasi tambak udang itu. Dia juga mengklaim, bersama pejabat eselon I Kementerian Kelautan, sudah bertemu dengan manajemen CP Prima membahas kelanjutan revitalisasi.
"Dari pemaparan manajemen CP Prima, mereka bersedia menjual (tambak Aruna) ke investor lain," kata Made L. Nurjana, Direktur Jenderal Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Corporate Communication CP Prima Fajar Reksoprodjo mengaku belum mendengar rencana pemerintah itu. Ia juga bilang opsi melanjutkan revitalisasi dengan dana pinjaman atau dengan dana sendiri masih harus dibicarakan.
Namun, dia menegaskan, selama ini, proses revitalisasi tambak sudah berjalan menggunakan dana internal. "Perlambatan revitalisasi memang terjadi karena ada pengurangan belanja modal," kata Fajar.
Sejatinya, desakan Fadel itu seiring tekanan para petambak Aruna Wijaya. Kemarin (17/2), sejumlah petambak yang tergabung dalam Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu (P3UW) PT Aruna Wijaya berunjuk rasa, di sela-sela Rapat Koordinasi Kementerian Kelautan dan Perikanan, di Jakarta. "Kami tagih janji Fadel yang akan ikut desak CP Prima merevitalisasi tambak," kata Nafian Faiz, Ketua Umum P3UW.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News