Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY) atau Primaya Hospital Group akan memacu ekspansi dengan menambah rumah sakit di sepanjang 2024. Targetnya, Primaya akan menambah dua rumah sakit baru. Untuk memuluskan ekspansi ini, perseroan telah mengalokasikan belanja modal atau capex senilai Rp 1,1 triliun.
Chief Executive Officer Primaya Hospital Leona A. Karnali menuturkan penggunaan capex ini di proyeksikan tumbuh sekitar 50% atau sekitar Rp 1,1 triliun di tahun ini. Penggunaan capex ini juga akan digunakan untuk pengembangan RS existing dan ekspansi perseroan untuk dapat memperluas layanan Primaya yang lebih advanced.
"Sampai dengan akhir kuartal I-2024, realisasi capex mencapai 8%, hal ini sejalan dengan pola realisasi tahun-tahun sebelumnya, di mana realisasi capex lebih tinggi setelah kuartal I. Sehingga kami optimis target tahunan capex dapat tercapai, karena beberapa proyek sudah mulai berjalan," harap Leona saat dihubungi KONTAN, Selasa (7/6).
Baca Juga: Primaya Hospital (PRAY) Gencar Menambah Rumah Sakit
Dalam catatan KONTAN, hingga saat ini PRAY telah memiliki 16 rumah sakit yang telah beroperasi dan dibagi menjadi 4 klaster daerah. Yang pertama adalah yakni di Jakarta terdiri dari dua rumah sakit yaitu Primaya Evasari Hospital dan Primaya Hospital PGI Cikini.
Lainnya berlokasi di Bekasi yang terdiri dari 7 rumah sakit yaitu Primaya Hospital Bekasi Barat, Primaya Hospital Bekasi Timur, Primaya Hospital Bekasi Utara, Primaya Hospital Karawang, Primaya Hospital Sukabumi, Primaya Hospital Semarang, dan Primaya Hospital Depok.
Sementara untuk di daerah Tangerang juga terdiri dari 4 rumah sakit Primaya Hospital Tangerang, Primaya Hospital Pasar Kemis, Primaya Hospital Bhakti Wara dan Primaya Hospital Bhatam Pambalam. Yang terakhir berlokasi di Makassar yang terdiri dari 2 rumah sakit yaitu Primaya Hospital Makassar dan Primaya Hospital Inco Sorowako.
Leona melihat prospek bisnis rumah sakit tahun ini tetap positif sejalan dengan perkembangan ekonomi domestik dan kebutuhan pelayanan kesehatan di Indonesia.
Namun PRAY juga tetap akan waspada terhadap kemampuan daya beli masyarakat dan peningkatan claim kesehatan tahun lalu yang berimbas pada pengetatan claim jaminan kesehatan tahun ini.
"Kami juga terus memperkuat fundamental Primaya Hospital Group dalam hal sumber daya manusia dan sistem teknologi sejalan dengan rencana Kementerian Kesehatan untuk implementasi Satu Sehat," ungkapnya.
Dengan ekspansi yang dilakukan, di tahun 2024 perseroan memproyeksikan pertumbuhan pendapatan tahunan 20-25% dengan target EBITDA margin di 25 - 30% dari total pendapatan bersih. Sebagai catatan, di tahun 2023 EBITDA PRAY tumbuh 77% dari EBITDA margin 18% di 2022, menjadi 26% di 2023.
"Hal ini utamanya disebabkan oleh strategi kami yang tidak hanya fokus di pertumbuhan pendapatan tetapi juga bagaimana agar dapat tumbuh secara efisien tanpa mengurangi kualitas pelayanan, dengan konsisten mengembangkan RS existing dan ekspansi RS baru," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News