kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Fitra: Jika open access diterapkan, PGN bangkrut


Selasa, 29 Oktober 2013 / 17:35 WIB
Fitra: Jika open access diterapkan, PGN bangkrut
ILUSTRASI. Logo Tesla dan bendera nasional China.


Reporter: Rr Dian Kusumo Hapsari | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Koordinator Investigasi dan Advokasi, LSM Fitra Ucok Sky Khadaffi, menuturkan jika Perusahaan Gas Negara diperkirakan akan bangkrut jika Kebijakan open access pada sektor hilir migas benar-benar diterapkan pada 1 November 2013 sesuai dengan Permen ESDM No 19 tahun 2009.

Menurut ucok, apabila open access ini mulai diterapkan, itu sama saja mematikan bisnis PGN secara perlahan-lahan. Hal itu dikarenakan bisnis yang dimiliki PGN hanya sedikit. "Contoh, PGN itu engga punya sumur, jadi dia hanya mengandalkan beli gas terus di jual lagi. Jadi pendapatan dia dari sana saja," tuturnya Selasa (29/10).

Berdasarkan data yang dimiliki Ucok, pendapatan PGN telah mengalami penurunan sejak diberlakukannya open access sesuai Permen ESDM No 19 tahun 2009. Pada 2011 pendapatan PGN mencapai US$ 280,2 miliar, sedangkan pada tahun 2012 pendapatannya menurun menjadi US$ 269,8 miliar.

Ucok memperkirakan bahwa, dengan penerapan kebijakan open access ini terus bergulir maka hal ini akan memicu perseteruan antara dua perusahaan BUMN, yakni PT Pertamina Gas (Pertagas) dengan Perusahaan Gas Negara (PGN). Dalam persaingan ini, menurutnya tidak seimbang, sebab Pertamina memiliki bisnis dari hulu ke hilir. "Masa sama-sama perusahaan BUMN berseteru," ujarnya.

Ucok menambahkan pada dasarnya tujuan open access ini untuk meningkatkan daya saing harga gas, namun dampaknyak tidak terlalu efisien. "Sebenernya yang harus dibenahi yaitu banyaknya pihak ketiga dan calo yang ada diujung pipa," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×