kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.445   10,00   0,06%
  • IDX 7.958   20,58   0,26%
  • KOMPAS100 1.114   3,04   0,27%
  • LQ45 807   -1,86   -0,23%
  • ISSI 274   1,94   0,72%
  • IDX30 419   -0,43   -0,10%
  • IDXHIDIV20 486   -0,13   -0,03%
  • IDX80 122   -0,29   -0,24%
  • IDXV30 132   -0,91   -0,68%
  • IDXQ30 136   0,08   0,06%

Forwarder.ai Tawarkan Efisiensi Logistik Lewat Kecerdasan Buatan


Jumat, 09 Mei 2025 / 05:00 WIB
Diperbarui Sabtu, 10 Mei 2025 / 13:22 WIB
Forwarder.ai Tawarkan Efisiensi Logistik Lewat Kecerdasan Buatan
ILUSTRASI. Forwarder.ai meluncurkan inovasi terbarunya, yakni Forsis dan Fordex.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemanfaatan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) kian menjadi kunci dalam memangkas biaya logistik dan meningkatkan efisiensi operasional. Menyadari hal itu, forwarder.ai menghadirkan inovasi terbarunya, yakni Forsis dan Fordex.

Forsis, singkatan dari Forwarder Scalable Intelligence System, adalah sistem manajemen transportasi berbasis SaaS yang mencakup seluruh aktivitas logistik dari hulu ke hilir, mulai dari database pelanggan, pengelolaan order, hingga penerbitan invoice. 

Didukung teknologi AI, Forsis mampu mengoptimalkan rute pengiriman secara real time dan menyediakan layanan helpdesk berbasis AI, menjadikannya solusi menyeluruh untuk moda darat, laut, maupun udara.

Sementara itu, Fordex atau Forwarder Data Exchange, berfungsi sebagai API (Application Programming Interface) yang memungkinkan integrasi mulus antar sistem. 

Baca Juga: Logistik Rantai Dingin atau Cold Storage Masih Temui Berbagai Tantangan

Dengan Fordex, sistem logistik milik pelanggan dapat langsung terhubung ke dashboard utama forwarder.ai, termasuk dengan marketplace internal dan sistem pembayaran digital, mengeliminasi proses manual yang selama ini memicu inefisiensi.

Chief Operations Officer forwarder.ai, Ferna Arga Wijaya, menjelaskan bahwa produk ini hadir menjawab tiga tantangan utama logistik, yakni visibilitas, proses manual, dan sistem yang terfragmentasi. 

Dia  mencontohkan, salah satu biang kerok kemacetan di pelabuhan adalah minimnya visibilitas informasi. "Bayangkan kalau kita bisa tahu secara real time bahwa dermaga A sudah penuh—maka kapal bisa langsung diarahkan ke dermaga lain sebelum antrean menumpuk. Itulah kekuatan visibilitas digital," jelasnya, Kamis (8/5)

Ferna juga menyoroti masih banyaknya perusahaan logistik skala menengah ke bawah yang belum punya sistem digital mumpuni. Akhirnya semua dikerjakan manua, dari booking sampai pelaporan. Ini bukan cuma bikin lambat, tapi juga bikin alur kerja jadi kabur.

Baca Juga: KAI Logistik Hadirkan 43 Service Point Baru, Perluas Layanan Tingkatkan Aksesiblitas

Tak hanya unggul secara teknologi, Forsis dan Fordex juga berdampak langsung pada penghematan biaya. Dengan fitur route optimization, Ferna menyebut biaya operasional pengguna bisa ditekan hingga 30%. 

CEO forwarder.ai, Stephanus Sugiharto, menambahkan bahwa efisiensi logistik antar pulau lewat sistem mereka bisa memangkas biaya hingga 20% secara door-to-door.

Dari sisi keamanan, forwarder.ai menjamin perlindungan data melalui perjanjian kerahasiaan (NDA), serta menyuguhkan ekosistem logistik yang transparan dan kolaboratif. 

Stephanus bilang, pihaknya  ingin jadi platform logistik yang kompeten dan terpercaya. Kami sajikan rute terbaik, harga transparan, dan konektivitas yang luas—berdasarkan pengalaman dan data yang dimiliki perusahaan.

Menariknya, transformasi digital ini tak hanya menghubungkan pelanggan dengan layanan, tapi juga membuka peluang kemitraan strategis. “Awalnya kami kira akan mendisrupsi industri. Tapi dalam perjalanannya, banyak pelanggan yang kini justru menjadi partner,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×