Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Azis Husaini
JAKARTA. PT Freeport Indonesia optimistis pada tahun ini merupakan titik balik untuk peningkatan kinerja produksi maupun penjualan emas dan tembaga. Perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat itu menargetkan angka penjualan emas pada 2013 ini mencapai 1,2 juta ons, atau meningkat 31,1% dibandingkan penjualan tahun lalu sebesar 915.000 ons.
Dalam laporan kinerja Kuartal-IV 2012, Freeport McMoRan (FCX), holding PT Freeport Indonesia menyatakan, salah satu pendongkrak peningkatan produksi Freeport di tahun ini ialah rampungnya pengembangan di areal pertambangan pertambangan bawah tanah deep ore zone (DOZ). Alhasil, produksinya bisa meningkat menjadi 80.000 ton bijih (ore) per hari, dari sebelumnya 51.200 ton per hari.
Freeport memperkirakan peningkatan produksi emas dan tembaga dari tambang DOZ mulai terjadi pada kuartal terakhir tahun ini. "Proyeksi peningkatan sekitar 33% untuk penjualan tembaga, dan 38% persen untuk penjualan emas dan diharapkan terjadi pada kuartal keempat 2013," kata Daisy Primayanti, VP Corporate Communications Freeport Indonesia ke KONTAN, Jumat (25/1).
Peningkatan produksi bijih mineral di wilayah pertambangan tersebut, tentunya juga berdampak positif bagi pertumbuhan penjualan tembaga. Pada 2013 ini, Freeport memproyeksikan penjualan tembaga dapat mencapai 1,1 miliar pon, atau meningkat hingga 53,6% dari jumlah penjualan tahun ini sebesar 716 juta pon.
Selain dari areal pertambangan DOZ, Freeport terus berupaya untuk meningkatan produksi bijih mineral dengan pengembangan proyek di pertambangan terbuka di Grasberg, yakni dengan target peningkatan hingga mencapai 240.000 ton bijih per hari pada 2016 mendatang. Pertambangan Big Gossan juga terus ditingkatkan menjadi 7.000 ton bijih per hari pada 2014 mendatang.
2012, produksi emas turun 32,2%
Pada tahun lalu, Freeport Indonesia mencatat produksi emas sebanyak 862.000 ons, atau turun 32,2% dari tahun 2011 lalu sebanyak 1,272 juta ons. Di sektor penjualan, realisasi di tahun 2012 lalu juga mengalami penurunan hingga mencapai 915.000 ons, atau turun 27,9% dari tahun sebelumnya sebesar 1,27 juta ons.
Daisy mengatakan, untuk produksi tembaga, Freeport dapat merealisasikan produksi sebanyak 695 juta pon, dan penjualan sebanyak 716 juta ton. Pencapaian kinerja tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan realisasi produksi dan penjualan pada 2011, yang keduanya mencapai 846 juta ton.
Penurunan tersebut terjadi lantaran pada belakangan ini kondisi pertambangan diĀ Grasberg tengah memasuki zona dengan kadar emas dan tembaga yang rendah. Jumlah produksi bijih pada tahun 2012 lalu mencapai 165.000 ton per hari, atau turun dari tahun sebelumnya sebanyak 166.000 ton per hari.
Pada 2012 lalu, kadar kandungan tembaga mencapai 0,62% sedangkan emas mencapai 0,59 gram per ton. Jumlah kadar tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya, yakni kadar tembaga mencapai 0,79% dan kadar emas 0,93 gram per ton.
Meskipun produksi mengalami penurunan, namun harga rata-rata emas pada tahun lalu mengalami peningkatanĀ 5,1%, yakni dari US$ 1.583 per ons menjadi US$ 1.664 per ons. Sedangkan untuk harga rata-rata tembaga pada 2012 mencapai US$ 3,58 per pon, turun tipis dari tahun sebelumnya sebesar US$ 3,85 per pon.
Dari penjualan komoditas tersebut, pada 2012 lalu Freeport Indonesia mampu memperoleh pendapatan sebesar US$ 3,92 miliar, atau 21,7% dari total pendapatan FCX. Pendatapan yang diperoleh Freeport tersebut, menyusut sebesar 15,2% dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya sebesar US$ 4,6 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News