kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.895.000   -28.000   -1,46%
  • USD/IDR 16.295   15,00   0,09%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Gaeki minta pemerintah sertifikasi kopi lokal


Senin, 02 Juli 2012 / 17:22 WIB
Gaeki minta pemerintah sertifikasi kopi lokal
ILUSTRASI. Karier klub belum jelas, Harry Kane dituntut fokus jadi kapten Inggris di Euro 2021. REUTERS/Toby Melville TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Handoyo | Editor: Edy Can


JAKARTA. Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (Gaeki) mendesak pemerintah mensertifikasi produk kopi lokal. Ketua Umum Gaeki Hutama Sugandhi mengatakan, sertifikasi ini bertujuan melindungi petani dalam negeri sebab selama ini negara konsumen selama ini mendikte produk kopi lokal dengan mengharuskan sertifikasi sesuai standar mereka.

Selain itu, dia mengatakan, sertifikasi ini untuk menangkal isu lingkungan yang dihembuskan oleh sejumlah lembaga swadaya masyarakat di luar negeri. "Isu lingkungan tidak dapat dihindarkan lagi. Dengan sertifikasi lokal tersebut penjualan kopi Indonesia tidak lagi didikte oleh negara konsumen," kata Hutama akhir pekan lalu.

Beberapa lembaga swadaya masyarakat di Eropa dan Amerika mulai mempermasalahkan kopi luwak asal Indonesia. Mereka menuding, luwak yang ditangkarkan mengakibatkan populasinya di alam menjadi berkurang dan dianggap menyakiti binatang liar.

Dengan adanya sertifikasi lokal ini, Hutama berharap ongkos produksi kopi menurun. Sebab, dia mengatakan, selama ini prosedur sertifikasi konsumen luar negeri mendongkrak harga produksi kopi namun harga jualnya tidak dapat dipastikan.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Pranoto Soenarto mengakui pemberlakuan sertifikasi tersebut membuat tambahan biaya produksi. Berdasarkan hitugannya, sertifikasi menambah biaya produksi sebesar US$ 1 per kilogram (kg) hingga US$ 2 per kg.

Gaeki memperkirakan ekspor kopi tahun ini bisa mencapai 400.000 hingga 450.000 ton atau naik 28,5% dibandingkan 2011 lalu. Salah satu penyebab kenaikan ekspor karena faktor cuaca yang lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×