Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia berencana mengembangkan Kawasan Industri (KI) berbasis energi bersih demi menjaring investasi asing.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menjelaskan, pemanfaatan energi bersih kini menjadi salah satu syarat utama bagi sejumlah negara ketika hendak menanamkan investasi.
"Untuk mereka berinvestasi, perilaku yang berhubungan dengan tata kelola yang berkelanjutan dan berkesinambungan dari lingkungan hidup itu menjadi salah satu prioritas utama dalam mereka melakukan investasi. Contohnya, mereka (berinvestasi) di sini, mereka ingin ya tenaga energinya, dari energi yang bersih," kata Rosan dalam Acara "Menuju Indonesia Hijau: Inovasi Energi dan Sumber Daya Manusia, Selasa (17/9).
Baca Juga: Perkuat Pembangunan Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau, Bappenas Gandeng Inggris
Rosan menjelaskan, Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) untuk memenuhi potensi permintaan tersebut. Potensi EBT Indonesia saat ini mencapai 3.677 GW namun pengembangannya dinilai belum optimal.
Padahal selain dapat menjawab kebutuhan dunia industri, pemanfaatan EBT juga menjadi pilar penting dalam upaya transisi energi dan mendukung target pemerintah mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 mendatang.
"Makanya kita akan mencoba untuk mendorong pembangunan, contohnya industrial estate yang berbasis dengan clean energy," imbuh Rosan.
Rosan mengatakan, dalam merealisasikan rencana ini, dibutuhkan komitmen jangka panjang. Pemerintah pun siap memberikan dukungan melalui penyusunan kebijakan atau regulasi hingga pemberian insentif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News