Reporter: David Oliver Purba | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Strategi melansir produk ban anyar menjadi amunisi bagi PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) untuk menggenjot kinerja perusahaan. Langkah ini memang perlu dilakukan produsen ban domestik ini mengingat kinerja perusahaan selama enam bulan pertama tahun 2015 terbilang kurang memuaskan.
Pada periode tersebut, penjualan Gajah Tunggal turun 5,59% menjadi Rp 6,195 triliun. Padahal, periode yang sama tahun lalu sanggup meraup pendapatan Rp 6,562 triliun.
Tak tanggung-tanggung, produsen ban langsung melansir tiga produk ban sekaligus. Yakni Champiro BXT Plus, BXT Pro dan GTX Pro.
Catharina Widjaja, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Gajah Tunggal optimistis ketiga produk ban anyar ini bisa diterima pasar. Ia berharap langkah ini dapat memompa roda bisnis perusahaan.
Selain merilis ban baru, Gajah Tunggal, juga bakal fokus untuk menyasar pasar ekspor. Perusahaan ini bakal memasarkan ban motor merek Zenos ke pasar luar negeri. "Zenos akan mendorong pertumbuhan ekspor Gajah Tunggal," ungkap dia kepada KONTAN, Kamis (19/8).
Saat ini penjualan ekspor Gajah Tunggal memang masih belum mendominasi dari total penjualan. Namun, komposisinya terbilang lumayan, yakni mencapai 40% dari total pendapatan. Sedangkan sisanya, 60% masih berasal dari pasar dalam negeri.
Nah, untuk mengoptimalkan pasar domestik, perusahaan ini bakal melirik pasar ban ritel atau replacement. Upaya ini untuk menyiasati kelesuan permintaan ban dari industri otomotif yang berbentuk original equipment manufacturer (OEM).
Makanya Gajah Tunggal tidak khawatir penjualan akan semakin tergerus karena untuk segmen ini tidak akan bergantung terhadap kondisi pasar otomotif. Sepanjang semester satu 2015, pasar ban ritel sudah memberi kontribusi 50% dari total pendapatan. Alhasil, Gajah Tunggal pun yakin target pertumbuhan 5%-8% di 2015 bisa tercapai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News