Reporter: Margareta Engge Kharismawati |
JAKARTA. Salah satu operator CDMA di Indonesia, Smartfren dikabarkan mengalami gangguan jaringan akibat terputusnya jaringan serat fiber optik bawah laut antara Bangka dan Batam. Namun, gangguan jaringan tersebut hingga kini belum dilaporkan pihak Smartfren kepada Kominfo.
"Kita belum dapat laporan lengkap yang resmi dari mereka (Smartfren)," kata Gatot S. Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo kepada Kontan di Jakarta, Selasa (26/3).
Gatot menjelaskan, Smartfren sangat perlu memberikan laporan kepada Kominfo sehingga Kominfo dapat segera mengusut sebab putusnya jaringan tersebut.
"Bisa jadi ini adalah kesalahan yang disengaja atau di luar kemampuan Smartfren sendiri," tandas Gatot.
Perlu diketahui, sekitar enam jam yang lalu, Tifatul Sembiring, Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia melalui akun twitternya @tifsembiring memberikan informasi bahwa jaringan utama internet Smartfren submarine putus antara Bangka - Batam. Hal tersebut dikarenakan jaringan serat fiber optik Smartfren terkena jangkar kapal, sehingga jaringan internet hanya mendapatkan kapasitas 60%. Hari ini diharapkan restorasi jaringan dapat terselesaikan dan mendapatkan tambahan kapasitasi. Layanan internet pun diharapkan bisa mencapai 80% kapasitas.
"Demikian tweeps budiman, selanjutnya anda bebas memilih operator dari pengalaman2 pelayanan yg anda dapatkan. Tksh," tulis @tifsembiring.
Hingga berita ini ditulis, Smartfren belum berhasil dimintai konfirmasi. Ponsel direktur jaringan Smartfren tidak bisa dihubungi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News