Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan suci Ramadan masih beberapa bulan lagi. Tapi pelaku industri makanan dan minuman justru mulai ketar-ketir. Pasalnya, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), Adhi S. Lukman bilang pihaknya merasa khawatir terkait kondisi stok gula yang makin menipis menjelang bulan puasa.
"Industri makanan dan minuman mendapat info dari AGRI bahwa sementara sebagian sudah stop supply," kata Adhi, Rabu (29/1).
Baca Juga: Tahun ini, Mulia Industrindo (MLIA) akan tuntaskan lini produksi botol kaca
Padahal, dia bilang sisa stok gula biasa yang ada hanya dapat mencukupi hingga dua minggu ke depan. Apabila tidak ada suplai gula, Adhi was was industri mamin akan terdampak untuk berhenti produksi.
"Padahal sekarang persiapan menjelang ramadan. Dikhawatirkan (akan) berpengaruh kepada ketersediaan," tuturnya.
Seharusnya, kata Adhi, Kementerian Perdagangan segera mengeluarkan izin impor gula menyusul rekomendasi dari Kementerian Perindustrian terkait hal itu.
Baca Juga: Asia Pacific (POLY) menyebut hasil akuisisi ADVANSA bisa terlihat di kuartal III 2020
"Saya lupa tepatnya (kapan rekomendasi Kemenperin keluar). Harusnya akhir tahun lalu (izin impor keluar). Karena rekomendasi Kemenperin sudah keluar lama, sebaiknya mendag segera mengeluarkan ijin impor," kata Adhi.
Diketahui, Kemendag hingga kini belum mengeluarkan persetujuan impor gula kristal mentah (sugar raw). Padahal, Gappmi telah memberikan surat kepada Kemendag pada tengah bulan Januari.
Dalam surat yang berasal dari Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) dan ditembuskan kepada Gapmmi itu, disebutkan pada April 2020 akan terjadi peningkatan kebutuhan Gula Kristal Rafinasi (GKR) sebagai stok bahan baku industri makanan dan minuman.
Baca Juga: Perkuat penetrasi pasar, HK Metals Utama (HKMU) akan tambah lima cabang tahun ini
Sedangkan stok sugar raw juga disebut telah menipis dan sebagian telah habis. Oleh karenanya Gapmmi mengharapkan agar Kemendag mau menerbitkan izin impor gula.
Sebab bila stok AGRI terhenti, maka akan berdampak langsung pada industri makanan dan minuman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News