Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Perusahaan properti, PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) membidik marketing sales atau pra penjualan mencapai Rp 700 miliar pada tahun ini. Angka tersebut naik dibandingkan pencapaian marketing sales tahun sebelumnya yang tercatat Rp 600 miliar.
Kelik Irwantono, Direktur Keuangan GPRA menyatakan, hingga Maret 2017, perusahaan sudah membukukan marketing sales berkisar Rp 133 miliar sampai Rp 150 miliar. Meskipun belum direkapitulasi, ia berharap, sampai dengan pertengahan tahun ini, bisa membukukan pra penjualan sebesar Rp 300 miliar.
"Sampai dengan Maret ini, ada kenaikan sekitar 5%-10% dibandingkan dengan marketing sales tahun lalu," kata Kelik dalam paparan pers di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/5).
Beberapa diantara yang menjadi stimulus kenaikan penjualan tersebut, seperti pelonggaran aturan loan to value (LTV) dan inden yang sudah dikeluarkan Bank Indonesia, Program Sejuta Rumah, kesukesan Tax Amnesty, kebijakan kepemilikan asing, pengembangan infrastruktur, BI Rate yang turun dibawah 6%, pemotongan pajak DIRE menjadi single tax dengan total besaran pajak 1,5%, dan pajak penghasilan (PPh) final.
Gapuraprima memiliki sejumlah rencana pengembangan wilayah pada tahun ini. Diantaranya seperti pengembangan kawasan mix used seluas 2,2 hektare di Cengkareng, Jakarta Barat. Proyek bernama The Crown ini memiliki 1.052 unit yang terbagi menjadi residensial, ruko, dan fasilitas penunjang. Perusahaan juga mengembangkan kawasan hunian terpadu yang bernama Bukit Cimanggu City di Bogor.
GPRA juga tengah melakukan proses negosiasi untuk menambah land bank di area Sentul, Bogor, Jawa Barat. Selain itu, Gapuraprima juga mengembangkan program perumahan dari pemerintah untuk kalangan menengah bawah, yaitu FLPP di kawasan Serang dan Tangerang.
Sementara itu, dana belanja modal tahun ini yang dianggarkan sekitar Rp 370 miliar, naik dari capex tahun lalu senilai Rp 200 miliar. Sumber pendanaan capex tahun ini berasal dari kombinasi kas internal dan pinjaman perbankan. "Komposisinya masih kami hitung," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News