kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gara-gara PSBB dan larangan mudik, lalu lintas kendaraan di tol Jasa Marga turun 35%


Minggu, 03 Mei 2020 / 17:51 WIB
Gara-gara PSBB dan larangan mudik, lalu lintas kendaraan di tol Jasa Marga turun 35%
ILUSTRASI. Sejumlah kendaraan melaju di jalan tol Jakarta - Cikampek menuju Gerbang Tol Cikampek Utama di Karawang, Jawa Barat, Kamis (23/4/2020). Dampak PSBB dan larangan mudik, lalu lintas kendaraan di tol Jasa Marga turun 35%. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/aww.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dengan adanya pemberlakuan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan larangan mudik Lebaran 2020 yang dimulai pada 24 April hingga 31 Mei 2020, memberi dampak pada anjloknya traffic jalan tol termasuk operator tol PT Jasa Marga.

PT Jasa Marga mencatat, adanya penurunan jumlah lalu lintas kendaraan pada ruas tol di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), tol Jawa dan luar pulau Jawa. Rata-rata ada penurunan traffic sebanyak 35%.

Baca Juga: Ada PSBB dan larangan mudik, Hutama Karya akui pendapatan dari jalan tol bisa turun

"Memang ada penurunan, persentasenya juga beragam, mulai Jabodetabek, kemudian Trans Jawa dan yang di luar Jawa. Tapi secara umum turun sekitar 35%, karena memang mobilitas tidak terjadi, jadi memang terdampak pada penurunan traffic," ujar Corporate Communication Jasa Marga, Dimawan Heru kepada kontan.co.id, Sabtu (02/5).

Ia mengatakan, meski terjadi penurunan, pihaknya optimistis bisa bertahan dalam kondisi saat ini dan siap mendukung kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.

"Ini memang arahan pemerintah yang kita concern dan support tentunya. Waktu krisis tahun 1998, kami turun hanya sekitar 20%, tahun 2008 kami tetap naik, tetap growth. Jadi berdasarkan pengalaman kami, growth lalu lintas tetap naik bahkan pada saat angka penjualan mobil turun, kami tetap steady, jadi kami optimistis tinggal bagaimana kami menjaga cas flow," jelasnya.

Heru mengungkapkan, meski terjadi penurunan arus kendaraan, pihaknya terus mengoptimalkan standard pelayanan minimal (SPM) di seluruh ruas tol yang dikelola perseroan tetap terjaga.

Baca Juga: Ada PSBB dan larangan mudik, lalu lintas kendaraan di 14 ruas tol anjlok hingga 80%

"SPM tetap kita jaga. Kami tetap melakukan upaya-upaya untuk pelayanan, tidak ada yang kami kurangi, misal di rest area, itu tetap kami berikan pelayan tidak hanya untuk pengisian bahan bakar dan mushola, tapi UMKM yang saat ini turun penjualannya, kami himbau mereka untuk berjualan supaya bisa tetap berjualan dan memenuhi pelanggan, tentunya dengan protokol Covid-19," tuturnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×