CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Garuda tak bisa berikan tarif murah


Senin, 20 Juni 2011 / 17:02 WIB
Garuda tak bisa berikan tarif murah
ILUSTRASI. Pengguna internet membuka situs halaman Kartu Prakerja. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Mia Winarti Syaidah | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Mendekati musim haji tahun 2011 yang bakal berlangsung dari bulan Oktober-Desember nanti, maskapai penerbangan mulai menawarkan tarif layanan transportasi bagi calon jamaah haji Indonesia. Namun, tarif penerbangan haji tahun ini diperkirakan bakal lebih mahal daripada tahun 2010. Bahkan, PT Garuda Indonesia yang selama ini memegang proyek itu, memastikan tidak bisa bisa memberikan tarif murah.

Dari penelusuran KONTAN, Garuda menawarkan tarif penerbangan haji sebesar US$ 2.076, naik dari tahun lalu US$ 1.779. Batavia Air, menawarkan tarif rata-rata US$ 1.901. Kemudian, Saudi Arabia Airline, mematik tarif embarkasi Jakarta US$ 1.916, Surabaya US$ 2.060, dan Batam US$ 1.782.

Ari Sapari, Direktur Operasional PT Garuda Indonesia, mengaku selama ini banyak permintaan untuk menurunkan tarif penerbangan haji menjadi di bawah US$ 2.000. Namun, menurutnya hal itu sulit terlaksana. Alasannya, harga bahan bakar pesawat (aftur) semakin mahal di pasaran internasional. "Padahal, biaya bahan bakar menelan 43% dari total komponen cost," kata Ari, Senin (20/6).

Terlebih lagi, Ari memprediksi harga aftur tahun ini akan naik sebesar 38%. Hal itu karena pengaruh musim dingin di beberapa negara penghasil minyak, sehingga produksi aftur berkurang. Secara otomatis, aftur akan langka di pasaran sehingga harga naik. Kenaikan harga aftur akan meningkatkan kontribusi biaya bahan bakar terhadap total komponen cost. "Kontribusinya naik menjadi 48%," jelas Ari.

Selain itu, biaya penanganan pesawat di bandara (groundhandling) Arab Saudi juga terus meningkat. Ada kabar, kenaikan biaya groundhandling mencapai 40%. "Dengan kenaikan, sulit untuk memenuhi tarif di bawah US$ 2.000," ucap Ari.

Memang, belakangan rupiah semakin menguat. Namun, menurutnya, hal itu tidak bisa menjadi patokan. "Dengan tarif itu, kami hanya mengambil margin keuntungan 2,4% saja," tandas Ari.

Hanya saja, kepastian tarif penerbangan haji bukan di tangan manajemen Garuda. Hal itu akan diputuskan oleh DPR.

Garuda memastikan, siap menerbangkan 102.000 jamaah. Itu sekitar 60% dari total calon jamaah haji. Sedangkan sisanya diangkut Saudi Arabia Airlines.

Garuda juga telah merekrut 639 orang pramugari untuk melayani penerbangan calon jamaah haji. Jumlah itu sudah mendekati kebutuhan yang mencapai 800 orang. "Kekurangannya akan diambil dari pramugrasi reguler," kata Ari. Selain itu, Garuda juga tengah melakukan negosiasi penyewaan 11 pesawat Airbus A330 dan Boeing 747-400.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×