Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - DENPASAR. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan bahwa industri kelapa sawit nasional berperan penting dalam mendukung target swasembada pangan dan swasembada energi.
Hal ini disampaikan Sudaryono saat membuka Gelaran The 7th InternationalConference on Oil Palm & Environment (ICOPE) 2025 dengan tema "Oil Palm Agro-ecological Transformation: Towards Climate and Nature Positive Agriculture" di Bali pada Rabu (12/2).
Sudaryono menjelaskan, Indonesia merupakan produsen palm oil (minyak sawit) terbesar di dunia dengan kontribusi 58%. Besarnya kontribusi ini dinilai menjadi poin plus Indonesia dalam memperkuat posisi di industri sawit nasional di kancah global.
"Pemerintah sangat menekankan bagaimana peningkatan produktivitas dilakukan. Karena sawit ini selain untuk makanan juga untuk menuju keberlanjutan, menuju energi baru terbarukan," ujar Sudaryono.
Baca Juga: Wamentan Beberkan Alasan Perombakan Perum Bulog
Ia menambahkan melalui gelaran ICOPE 2025, diharapkan dapat terciptanya praktik pertanian berkelanjutan untuk mendukung kelestarian dan keanekaragaman hayati. Menurutnya, ajang ini menjadi momen penting tidak hanya bagi industri sawit nasional namun juga global.
Sementara itu, Chairman & CEO Sinar Mas Agribusiness and Food, Franky Oesman Widjaja mengatakan, minyak sawit berkontribusi 40% untuk pasokan minyak sayur dunia. Hal ini menjadikan minyak sawit sebagai komoditas utama dalam menjaga keamanan pangan global.
"Sawit memproduksi minyak empat hingga sepuluh kali lipat lebih banyak dibandingkan tanaman nabati lainnya. Hal ini menjadikan minyak kelapa sawit sebagai sektor penting bagi ketahanan pangan dan ketahanan energi, tidak hanya bagi Indonesia, namun juga bagi dunia," terang Franky dalam kesempatan sama.
Conservation Director WWF Indonesia, Dewi Yani Rizki Lestari, mengatakan, sebanyak 40% perkebunan sawit di Indonesia dikelola oleh petani-petani dengan ladang yang kecil.
Baca Juga: Wamentan Sudaryono Beberkan Alasan Aturan Rafaksi Pembelian Gabah Dicabut
"Untuk itu pada 2050 mendatang, peran petani-petani ini akan sangat krusial dalam transformasi pertanian berbasis lingkungan," jelas Dewi.
Dewi menambahkan, melalui ajang ICOPE 2025, pihaknya berharap upaya mendorong perkembangan industri sawit berkelanjutan dapat tercapai.
WWF melalui riset yang telah dilakukan kini tengah mendorong penyusunan kebijakan dan pengembangan kebijakan berkaitan dengan keberlanjutan minyak sawit Indonesia.
Selanjutnya: iPhone SE 4 Diperkirakan Akan Segera Rilis Tahun Ini!
Menarik Dibaca: Cek Harga Emas ANTAM dan Beli Lewat Aplikasi Ini! Dijamin Aman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News