Reporter: Filemon Agung | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menggencarkan upaya eksplorasi untuk mengerek kinerja produksi minyak dan gas bumi (migas).
Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita mengatakan, pada awal tahun ini, pengeboran eksplorasi juga berhasil menemukan sumber daya migas baru pada pengeboran Sumur Anggrek Violet (AVO)-001 di Sumatera Selatan, sumur Pinang East (PNE)-1 di Riau dan sumur Julang Emas (JLE)-001 di Sulawesi Tengah.
"Sepanjang Januari hingga Juni 2024, PHE mencatatkan produksi migas sebesar 1,05 juta BOEPD (barel setara minyak per hari) dengan rincian produksi minyak sebesar 556 ribu BOPD (barel minyak per hari) dan produksi gas 2,86 miliar SCFD (standar kaki kubik per hari)," kata Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita dalam siaran pers, Sabtu (17/8).
Kontribusi lainnya disumbangkan oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sebagai Regional Sumatera yang menemukan sumber minyak dan gas (migas) baru di Blok Rokan dengan potensi produksi hingga 3.000 BOPD.
PHR menemukan sumber migas baru tersebut melalui pengeboran Sumur Eksplorasi Astrea-1 yang berada di wilayah Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. PHR juga melaksanakan proyek Multi Stage Fracturing (MSF) sumur horizontal di lapangan Kotabatak, Kabupaten Kampar, Riau
Baca Juga: Semester I 2024, Pertamina Hulu Energi (PHE) Catat Produksi Migas 1,05 BOEPD
Melalui terobosan ini PHR berhasil melakukan eksekusi sumur MSF Kotabatak dengan produksi di atas 500 BOPD. Eksekusi proyek MSF sumur horizontal tersebut dilakukan selama kurang lebih tiga bulan sejak April 2024, dan mulai diproduksikan sejak 27 Juli 2024.
Sementara itu, Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terus mengoptimalkan potensi cadangan migas domestik. Salah satu strategi untuk meningkatkan produksi tersebut, PHE ONWJ mengaktifkan kembali platform LES. Platform LES yang terletak di lepas pantai 25 Kilometer dari Cilamaya, Kabupaten Karawang ini diperkirakan menyimpan potensi minyak mencapai 0.34 Million Stock Tank Barrels (MMSTB) dan 24.23 Billion Standard Cubic Feet (BSCF) untuk gas.
Dari wilayah lain, di regional Kalimantan, PT Pertamina Hulu Mahakam baru-baru ini meresmikan tiga proyek di wilayah kerja (WK) Mahakam. Tiga proyek tersebut yakni, Proyek Bekapai Artificial Lift (Bekapai AL), Proyek Peciko 8A dan 8B.
Tiga proyek ini akan berkontribusi untuk menambah kapasitas produksi gas sebesar 36 MMSCFD, minyak dan kondesat sebesar 16.000 BOPD. Puncak produksi yang diharapkan dari ketiga proyek tersebut untuk gas sebesar 11,9 MMSCFD, serta minyak dan kondensat sebesar 2.025 BOPD.
Dalam mendukung kebijakan transisi energi ke gas, PHE melalui anak usahanya PT Badak NGL berhasil melakukan inovasi di Kilang LNG Bontang, Kalimantan Timur melaui program LPG Production Booster System (LPBS). Lewat inovasi ini Badak LNG sukses mengurangi impor LPG nasional. Badak LNG sukses meningkatkan produksi LPG mencapai 323% melaui program LPBS.
Dari Regional 4 Indonesia Timur, Pertamina EP Donggi Matindok Field resmi memulai pengeboran sumur eksplorasi Tedong (TDG)-001 sebagai bagian dari Sulawesi Drilling Campaign Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina.
Selain itu PHE berhasil menyelesaikan survei seismik 3D Offshore di wilayah Bone seluas 821 kilometer persegi (km2) dalam waktu 37 hari dan Southeast (SE) Seram seluas 700 km2 dalam waktu 60 hari, yang dilakukan oleh PT Elnusa Tbk berkolaborasi dengan China Oilfield Services Ltd.
PHE melalui PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP), PT Elnusa Tbk dan dan Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) juga telah meneken MoU kerja sama luar negeri bersama yang bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan memberdayakan anak perusahaan hulu dalam kerja sama internasional.
PIEP yang merupakan Regional Internasional Subholding Upstream Pertamina melakukan ekspansi dengan membuka kantor cabang Timur Tengah di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 2 Juli 2024. Kantor cabang Dubai ini merupakan perwakilan PIEP ketiga yang berada di luar negeri. Sebelumnya, PIEP telah memiliki PT Pertamina Algeria EP (PAEP) di Algeria, dan PT Pertamina Malaysia EP (PMEP) di Kuala Lumpur yang telah beroperasi sebelumnya.
Di Timur Tengah Pertamina telah beroperasi di Irak lewat kepemilikan 20% hak partisipasi di Blok West Qurna 1, dan telah memberikan kontribusi sekitar 70% dari total produksi yang dihasilkan PIEP. Blok minyak itu terletak di bagian selatan Irak, dekat dengan kota Basra, 400 Kilometer sebelah tenggara Ibu Kota Baghdad.
Di awal tahun 2024, Subholding Upstream melalui PT Pertamina Malaysia Eksplorasi Produksi (PMEP) bersama mitra berhasil memenangkan lelang blok eksplorasi SK510 melalui Malaysia Bid Round (MBR) 2023.
"Investasi di luar negeri untuk mendukung performa financial serta pertumbuhan perusahaan," imbuhnya.
Arya menegaskan, PHE akan terus berkomitmen menjaga praktik bisnis sesuai dalam jalur tren investasi berkelanjutan dan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mengutamakan aspek safety.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News