kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Genjot Kinerja Bisnis Tahun 2024, Begini Strategi Wahana Interfood (COCO)


Selasa, 25 Juni 2024 / 13:58 WIB
Genjot Kinerja Bisnis Tahun 2024, Begini Strategi Wahana Interfood (COCO)
ILUSTRASI. PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) menyusun beberapa strategi khusus untuk meningkatkan kinerja bisnis


Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk meningkatkan kinerja bisnisnya pada semester kedua tahun ini, PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) telah membuat beberapa strategi khusus.

Pengembangan pasar domestik, yang merupakan kontributor terbesar pendapatan perusahaan, adalah salah satu strategi utama mereka.

Menurut Gendra Fachrurozi, Sekretaris Perusahaan Wahana Interfood Nusantara, pasar lokal menyumbang 99% penjualan COCO.

"Saat ini, kami memfokuskan 99% penjualan kami untuk pasar lokal dan hanya 1% untuk ekspor," kata Gendra saat dihubungi kontan pada Senin (24/6).

Sebelum adanya peraturan ASEAN Free Trade Area (AFTA), COCO pernah fokus pada penjualan ekspor.

Baca Juga: Wahana Interfood Nusantara (COCO) Pastikan Pasokan Kakao Untuk Produksi Aman

"Perseroan fokus dalam penjualan ekspor, akan tetapi kita khawatir dampak dari aturan tersebut, dimana posisi Perseroan ada di Indonesia, dimana Indonesia pasar terbesar di ASEAN tetapi penjualan Perseroan di Indonesia sendiri tidak kuat," ujarnya.

Kini, perusahaan tersebut mengganti strategi dengan memperkuat pasar lokal, meskipun permintaan ekspor tetap tinggi.

"Karena itu, kami memutuskan untuk memperkuat pasar lokal, meskipun permintaan dari luar negeri sebenarnya cukup banyak," lanjutnya.

Selain itu, COCO masih menunggu peningkatan kapasitas dari pabrik baru mereka sebelum kembali fokus pada ekspor.

Saat ini, COCO telah memiliki pelanggan setia dari berbagai negara seperti Filipina, Pakistan, Jepang, dan Korea Selatan.

Gendra menjelaskan bahwa ekspansi pabrik baru mereka yang terletak di Kabupaten Sumedang direncanakan akan mulai beroperasi secara komersial pada Kuartal III-2024.

Dengan beroperasinya pabrik baru ini, COCO optimistis melihat potensi pertumbuhan bisnis yang positif sepanjang tahun ini.

"Dengan operasional pabrik baru, kami akan meningkatkan penetrasi produk dan menjangkau area distribusi baru yang belum tersentuh oleh Schoko," tambahnya.

Rencana ini akan diwujudkan dengan memanfaatkan kapabilitas distribusi yang dimiliki perusahaan, memastikan ketersediaan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat.

 

"Perseroan berencana untuk masuk ke dalam bidang distribusi agar dapat mendistribusikan produk-produk kami secara mandiri," lanjutnya.

Selain itu, COCO terus berinovasi melalui produk-produknya. Pada pertengahan tahun ini, COCO berencana untuk memproduksi varian produk baru seperti waterbased dan selai dengan varian rasa baru yang sedang dikembangkan sesuai kebutuhan pelanggan.

"Kami akan terus berinovasi dan fokus untuk membuat produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Tentunya dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan kompetitor," ungkapnya.

Rencana tersebut akan direalisasikan pada Kuartal III tahun 2024. "Pada kuartal III tahun ini, COCO akan merilis produk waterbased baru yang sesuai dengan selera pelanggan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×