Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan rencana peresmian dua lapangan minyak di Natuna dalam waktu dekat.
Bahlil mengungkapkan hal tersebut usai menghadiri rapat pimpinan (rapim) internal di lingkungan Kementerian ESDM. Menurutnya, rapim menjadi forum evaluasi terhadap program-program kementerian, termasuk hilirisasi dan target lifting migas.
“Kita punya program-program apa yang sudah berjalan, yang belum, contohnya adalah hilirisasi, lifting migas, karena kita mau, ada mau peresmian dua lapangan di Natuna. Natuna dalam rangka untuk peningkatan lifting,” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (8/5).
Baca Juga: Pertamina dan ESDM Siapkan Aplikasi Khusus untuk Sub-Pangkalan LPG 3 Kg
Namun, Bahlil belum merinci nama blok ataupun lapangan yang dimaksud, termasuk proyeksi produksi dan operator lapangan tersebut.
“Kita mau ke sana. Dalam waktu yang tidak lama,” katanya, tanpa menyebutkan lebih lanjut siapa kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang akan mengelola lapangan tersebut.
Berdasarkan catatan Kontan, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto menetapkan target lifting sebesar 1.610 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD). Angka ini mencakup produksi minyak sebesar 605 ribu barel per hari (BOPD) serta gas bumi sebesar 1.005 ribu BOEPD, sesuai proyeksi dalam APBN.
“Pengeboran masif, optimalisasi sumur idle, dan implementasi teknologi seperti Enhanced Oil Recovery (EOR) adalah bagian dari program strategis kami di 2025,” ungkap Djoko.
Adapun, SKK Migas mencatat produksi rata-rata harian minyak sebesar 580.224 barel per hari sepanjang 2024, meleset dari target lifting minyak di APBN 2024 sebesar 653 ribu bph.
Baca Juga: Jadi Penopang Utama Energi Kawasan, ESDM Percepat Teknologi Bersih Batubara
Selanjutnya: Ada Potensi Aksi Profit Taking Jelang Libur Waisak
Menarik Dibaca: Robert Kiyosaki Mengungkapkan, Investasi Ini Lebih Baik Ketimbang Emas dan Perak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News