kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gojek perkuat standar layanan dengan protokol kesehatan Covid-19 saat PSBB transisi


Rabu, 10 Juni 2020 / 15:21 WIB
Gojek perkuat standar layanan dengan protokol kesehatan Covid-19 saat PSBB transisi
ILUSTRASI. Chief of Public Policy and Government Relations Gojek - Shinto Nugroho (Tengah) didampingi oleh Kepala Sub Direktorat Angkutan Perkotaan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Bambang Wahyu Hapsoro (Kanan) serta Kepala Seksi Angkuta


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gojek terus berinovasi agar tetap menjadi andalan masyarakat dan mitra beradaptasi pada tatanan baru di masa pandemi.

Guna membantu masyarakat beraktivitas dengan aman, Gojek memperkuat standar pelayanannya dengan menerapkan protokol kesehatan yang merujuk pada rekomendasi Kementerian Kesehatan RI dan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Dukung industri konten, NFCX turut mendanai GoPlay

Pada layanan roda-dua GoRide yang kembali beroperasi di DKI Jakarta pada masa PSBB Transisi, mulai minggu ini Gojek melakukan uji coba penggunaan sekat pelindung yang berfungsi meminimalisasi penyebaran virus melalui droplet.

Sebelumnya, sekat pelindung juga telah dipasangkan pada armada roda-empat GoCar. Fasilitas yang menjadi bagian dari inovasi kesehatan Gojek ini merupakan standar baru layanan Gojek, sehingga pengguna dan mitra tidak dikenakan biaya tambahan.

Inovasi sekat pelindung ini melengkapi kesigapan Gojek menjalankan operasional layanan transportasi di DKI Jakarta dan wilayah-wilayah lainnya. Sejalan dengan ketentuan Pemerintah, Gojek mewajibkan mitra driver dan penumpang menggunakan masker selama perjalanan serta menggunakan helm dengan benar; bagi mitra untuk membawa hand sanitizer dan melakukan disinfeksi kendaraan secara rutin; serta membatasi operasional GoRide di area yang ditetapkan sebagai wilayah pengendalian ketat berskala lokal.

Shinto Nugroho Chief of Public Policy and Government Relations Gojek menjelaskan bahwa upaya ini merupakan bentuk dukungan Gojek terhadap upaya Pemerintah dalam menghadirkan layanan transportasi yang mengedepankan aspek kesehatan.

Baca Juga: GoPay dan Pluang rilis layanan investasi emas digital lewat GoInvestasi

Dengan ini, Gojek menjadi andalan dalam memberikan layanan yang lebih mengutamakan keamanan, kesehatan, dan kebersihan guna mendukung aktivitas masyarakat selama masa PSBB transisi.

“Gojek sepakat dengan Pemerintah bahwa bagaimanapun keamanan, kesehatan dan kebersihan harus tetap menjadi perhatian utama di masa pandemi ini. Lewat uji coba sekat pelindung di GoRide ini, kami mencari solusi teraman bagi mitra kami sehingga dapat tetap membantu masyarakat untuk bermobilitas sesuai dengan protokol kesehatan,” ujar Shinto saat konferensi pers virtual, Rabu (10/6).

Shinto menambahkan, Setelah uji coba ini, pihaknya akan meneruskan masukan yang kami dapat di lapangan dari mitra driver maupun penumpang. Sehingga nantinya, tercipta suatu standar yang benar-benar mampu menjawab kebutuhan riil ditinjau dari aspek kesehatan, maupun keamanan dan kenyamanan saat berkendara di jalan.

Sekat pelindung pada GoRide akan diimplementasikan secara bertahap di kota-kota operasional utama di Indonesia. Selebihnya, sebanyak 15.000 sekat pelindung pada GoCar akan siap dipasang secara bertahap mulai pertengahan Juni, setelah sebelumnya terpasang pada lebih dari 1.000 armada di Jakarta dan Semarang.

Baca Juga: Facebook dan Paypal suntik perusahaan Indonesia, dana venture capital masih gemuk

Di luar penerapan sekat pelindung pada layanan transportasi, protokol kesehatan juga mencakup layanan Gojek lainnya, sebagai standar baru yang memprioritaskan keamanan, kesehatan, dan kebersihan seluruh pengguna serta mitra saat beraktivitas.

Shinto mengungkapkan, Gojek adalah aplikasi on-demand pertama di Indonesia yang menyediakan fitur keamanan ini. Pengguna dapat mengetahui suhu tubuh dan kebersihan kendaraan mitra driver saat memesan layanan transportasi GoRide dan GoCar; layanan logistik; dan pesan-antar makanan GoFood.

Selain itu, Pengoperasian 130 ‘Titik Posko Aman Gojek’ di 16 kota besar yang rutin memberikan layanan cek suhu tubuh, disinfeksi kendaraan, dan distribusi paket kesehatan (masker dan hand sanitizer) bagi mitra driver. Gojek adalah aplikasi on-demand dengan jumlah posko aman terbanyak di Indonesia.

Menurutnya, Gojek mengaktifkan shelter atau titik jemput di area strategis seperti Stasiun Sudirman, Stasiun Juanda, Stasiun Tanah Abang, MRT Lebak Bulus, Stasiun Bekasi, dan puluhan lokasi lainnya sebagai “Titik Pencegahan COVID-19.” Di sini, pengguna bisa melakukan pengecekan suhu tubuh sebelum berangkat serta mendapatkan hairnet dan masker secara gratis.

Baca Juga: Menyusul Gojek, giliran GoPlay mendapat pendanaan, ini dia investornya

Gojek juga mewajibkan penumpang dan mitra driver menggunakan masker selama perjalanan. Apabila ada salah satu pihak yang tidak menggunakan masker, baik mitra driver dan penumpang berhak membatalkan pemesanan dan membuat laporan di aplikasi. Lewat aplikasi pengguna diimbau untuk menyiapkan hand sanitizer pribadi dan membawa helm SNI pribadi.

“Protokol keamanan, kesehatan dan kebersihan yang Gojek tetapkan, menyasar mitra driver maupun penumpang. Untuk itu, diperlukan kesadaran penuh bagi seluruh pihak untuk menaati protokol kesehatan, sehingga kita bisa beradaptasi melewati masa transisi ini dengan baik. Gojek selaku perusahaan teknologi berkomitmen untuk bisa terus mendukung masyarakat untuk bisa berkegiatan secara produktif, dengan pola dan aktivitas yang aman sesuai kondisi saat ini,” tutup Shinto.

Mengapresiasi inovasi serta kehati-hatian Gojek dalam menyiapkan layanan transportasi yang aman, Ahmad Yani, Selaku Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, mengatakan, pihaknya mengapresiasi inisiatif yang telah Gojek lakukan.

"Kehati-hatian yang dilaksanakan untuk memberikan layanan teraman serta protokol kesehatan yang ketat, merupakan kunci keberhasilan kita melewati masa transisi, menuju masyarakat yang sehat, aman, dan produktif,” kata Ahmad Yani.

Baca Juga: Ojol dilarang beroperasi di zona merah Covid-19 DKI Jakarta

Menurut Yani, dengan inisiatif seperti ini, masyarakat akan merasa aman untuk menggunakan layanan GoRide di masa pandemi, di mana langkah-langkah ekstra sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah penyebaran COVID-19.

“Apa yang telah dilakukan oleh pemerintah dan operator transportasi tetap membutuhkan peran serta masyarakat selaku pengguna layanan. Diharapkan masyarakat juga menerapkan protokol kesehatan seperti membawa helm sendiri dan mengenakan masker,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×