kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gojek telah miliki 2 juta mitra driver di seluruh Asia Tenggara di usia ke-10


Kamis, 12 November 2020 / 21:23 WIB
Gojek telah miliki 2 juta mitra driver di seluruh Asia Tenggara di usia ke-10


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki usia ke-10 sejak layanan digital berupa penghubung antara mitra ojek dengan pengguna berjalan pada 2010 silam, kini perusahaan teknologi Gojek memiliki banyak pencapaian-pencapaian yang berhasil diraih.

Co-CEO Gojek Kevin Aluwi mengungkapkan, di usia yang ke-10 tahun ini, Gojek memiliki sebanyak lebih dari 2 juta mitra di seluruh Asia Tenggara. Angka tersebut di luar ekspektasinya.

Ia menceritakan secara singkat perjalanan Gojek dari awal berdiri yang baru sebatas layanan call center alias pemesanan ojek via telepon di Jakarta, jumlah mitra yang bekerjasama dengan Gojek juga bisa dihitung dengan jari. Seiring berjalannya waktu, Gojek berkembang menjadi aplikasi mobile.

Baca Juga: Kontribusi positif mitra Gojek saat pandemi mendapat apresiasi

“Pada tahun 2010 layanan kami cuma satu, GoRide saja, mitra driver juga masih 20 orang. Pembayaran masih serba tunai, dan lambat laun kami menaungi sekitar 10 ribu merchant di layanan GoFood pada 2015,” ujar Kevin saat konferensi pers virtual, Kamis (12/11).

Kini Gojek telah memiliki sebanyak 900.000 merchant yang telah tumbuh secara signifikan. Menurut Kevin, Gojek telah melakukan strategi yang bisa mendongkrak pertumbuhan perusahaan.

“Perlu dicatat bahwa kontribusi Gojek untuk perekonomian Indonesia per 2020 ini mencapai Rp 104,6 triliun. Tentu hal ini tidak mudah tapi kami yakin secara perlahan sektor ekonomi digital akan terus bertumbuh dengan adanya layanan super app seperti Gojek,” ungkap Kevin.

Co-CEO Andre Sulistyo juga memaparkan pencapaian perusahaan yang telah merambah pasar regional. Ia menyebut, Gojek telah beroperasi di 3 negara Asia Tenggara lain, yakni Singapura, Vietnam, dan Thailand.

Menurutnya, fundamental perusahaan di tahun 2020 semakin kuat didukung oleh total nilai transaksi di dalam platform Gojek group GTV (Gross transaction value) yang mencapai US$ 12 miliar atau sekitar Rp 170 triliun, meningkat 10% dibandingkan dengan tahun lalu.

Pencapaian ini didorong oleh transaksi dari pengguna aktif bulanan (monthly active users) Gojek yang telah mencapai 38 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara.

Sementara itu, GTV dari layanan pembayaran digital, GoPay, saat ini telah melampaui total GTV dari sebelum pandemi. Hal ini seiring dengan semakin banyaknya konsumen dan merchant yang beralih ke layanan digital dan bertransaksi secara online.

Baca Juga: Gojek dukung semangat kolaborasi pemerintah membangun integrasi transportasi

Pada tahun 2020, layanan-layanan utama Gojek juga berhasil mencetak laba operasional di luar biaya headquarter (HQ) atau dikenal dengan istilah contribution margin positive. Hal ini merupakan pencapaian luar biasa di tengah pandemi yang semakin memperkuat fundamental bisnis perusahaan untuk tumbuh secara berkelanjutan.

Menurut Andre, pencapaian ini antara lain didorong oleh investasi yang terfokus pada sejumlah area strategis seperti inovasi produk dan layanan, otomatisasi yang berhasil meningkatkan efisiensi dan kualitas performa aplikasi Gojek, antara lain meliputi GoBiz self-serve onboarding dan CareTech ticket automation, serta investasi di sumber daya manusia di bidang teknologi.

Andre juga menyebut pengguna Gojek secara keseluruhan di Asia Tenggara mencapai 38 juta pengguna aktif per bulan.

Ke depannya, Gojek akan terus memperkokoh komitmen dan mendukung digitalisasi UMKM. Selain itu, Gojek juga akan terus melakukan inovasi teknologi dan mengembangkan SDM di bidang teknologi.

Gojek akan melakukan berbagai inisiatif, termasuk bekerjasama dengan pihak ketiga untuk memperluas akses bagi pelaku UMKM menawarkan layanan yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan konsumen.

Pihaknya juga akan terus mendorong pertumbuhan ini dengan memfokuskan investasi di beberapa area utama di tahun 2021 dan seterusnya mendukung digitalisasi dan pertumbuhan UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara.

Baca Juga: Kolaborasi Unilever dan Gojek Tingkatkan Taraf Hidup UMKM dan Konsumen Indonesia

"Investasi pada teknologi dan sumber daya manusia terus menjadi fokus Gojek ke depannya untuk bisa meningkatkan user experience baik bagi para konsumen maupun mitra, serta meningkatkan efisiensi untuk bisnis yang berkelanjutan," jelasnya.

Salah satu investasi strategis yang dilakukan Gojek pada 2020 adalah mengintegrasikan aplikasi Gojek secara global di Indonesia, Singapura, Vietnam dan Thailand.

Hal ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat brand Gojek di pasar internasional sekaligus memberikan keleluasaan untuk percepatan pengembangan layanan di negara-negara Gojek beroperasi.

“Secara fundamental kami akan terus menjaga efisiensi perusahaan agar fondasi ini terus kokoh dan mencapai business sustainability, baik bisnis di Indonesia maupun memperkuat bisnis di Asia Tenggara,” ujar Andre.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×