kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Golden Property Awards 2019 memacu pasar properti


Jumat, 06 Desember 2019 / 13:49 WIB
Golden Property Awards 2019 memacu pasar properti
ILUSTRASI. Indonesia Property Watch (IPW) menggelar Golden Property Awards (GPA) 2019 bertajuk Breakthrough To Excellence pada 5 Desember 2019


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Property Watch (IPW) menggelar Golden Property Awards (GPA) 2019 bertajuk Breakthrough To Excellence pada 5 Desember 2019. Ini merupakan penghargaan properti satu-satunya yang melakukan penilaian dengan kriteria terukur berbasis riset dan survei.

Penilaian dilakukan oleh Indonesia Property Watch berdasarkan kriteria IPW Standard Project Rating 1.2 sebagai lembaga konsultan dan riset properti yang sudah diakui ketajaman analisisnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi akan resmikan Tol Kunciran-Serpong Jumat (6/12) sore ini

Para tokoh dan ahli multi disiplin yang tergabung dalam Experts Panel digandeng untuk memperkuat hasil penilaian IPW

CEO IPW, Ali Tranghanda menjelaskan, pergerakan pasar properti dan perumahan mengalami tekanan hampir selama enam tahun terakhir, sejak kenaikan pasar properti yang luar biasa pada periode 2009 - 2012.

Tahun 2018 para pelaku pasar harus dihadapkan pada kondisi psikologis yang mengganggu di tengah konstelasi politik yang membuat pasar cenderung untuk wait and see. Hal ini membuat pergerakan naik siklus pasar properti relatif menjadi tersendat.

Memasuki tahun 2019, isu politik relatif mereda. Pergerakan pasar properti mulai terjadi di segmen yang merupakan real demand. Analisis Indonesia Property Watch menggambarkan penurunan tinggi penjualan justru terjadi di segmen atas di atas Rp1 miliar. Sedangkan segmen di bawah itu terus mengalami peningkatan.

Baca Juga: Gelar rights issue, Indonesian Property (INPP) siap cari peluang bisnis

“Kondisi-kondisi ini memaksa para pengembang untuk dapat memainkan strategi yang lebih mumpuni dengan pendekatan pasar yang baik untuk menghindari market mismatch. Menembus batas-batas pasar dengan inovasi dan kreativitas untuk dapat bertahan dan tidak terhempas dari persaingan pasar. Sementara itu di sisi lain, perkembangan zaman menuntut para pengembang untuk lebih melek teknologi dengan perkembangan era digital yang luar biasa pesat di tengah era revolusi 4.0 saat ini,” papar Ali dalam keterangan resminya, Jumat (6/12).

Menurut Ali, fundamental ekonomi dengan perkiraan pertumbuhan di kisaran 4,9 – 5,1% tahun 2019, inflasi 3,28% di pertengahan 2019 yang terus terjaga, serta diturunkannya suku bunga 7-Days BI Repo Rate ke 5,0% pada Oktober lalu membuat pasar properti berpotensi untuk kembali bangkit.

Belum lagi Investment Grade yang diberikan S&P, Moody’s, dan Fitch membuat pasar Indonesia sangat prospektif. Dengan kata lain, pembangunan infrastruktur masih akan terus berlangsung.

Baca Juga: Realta Chakradarma luncurkan Bimasakti, inovasi digital pengelolaan apartemen

Dia bilang, ketangguhan para pelaku pasar melewati semua tantangan ini diuji dalam sebuah proses penilaian yang independen, objektif, dan terukur dalam Golden Property Awards 2019. Ini merupakan kali ketiga diadakannya Golden Property Awards yang merupakan bentuk penghargaan tertinggi bagi para pelaku bisnis properti.

Ali mengatakan, pihaknya telah melakukan usaha yang cukup besar untuk menentukan proyek pemenang dengan objektif tanpa transaksional pemenang. Semoga hasil yang diperoleh menjadi kebanggaan bagi masing-masing proyek pemenang.

"Idealisme asesmen yang kami lakukan bukan yang sempurna, tapi yang terbaik yang dapat kami lakukan saat ini. Dan tetap menjaga objektivitas maupun independensi kami sebagai lembaga riset dan konsultan terpercaya,” katanya.

Baca Juga: Ciputra dimakamkan di Memorial Park, Jonggol Kamis hari ini

Dari hasil penilaian, Golden Property Awards 2019 menetapkan 65 penerima penghargaan yang dibagi dalam 6 Kategori yakni Tokoh, Proyek, Digital Marketing, Perusahaan, Perbankan, dan Penghargaan Khusus. Dan hanya 7 proyek yang berhasil menyabet posisi Best of The Best.

“Penghargaan tidak hanya piala, namun merupakan bentuk apresiasi dari hasil kerja keras dan dedikasi yang dihargai melalui proses asesmen yang terpercaya. Selamat kepada para pemenang. Golden Property Awards akan kembali 2 tahun lagi untuk selalu memberikan referensi yang obyektif dan independen bagi pengembang juga konsumen.”, pungkas Ali Tranghanda.

Penerima Golden Property Awards 2019 untuk kategori tokoh setelah melewati assesmen melalui kuesioner dan poling serta interview kepada para tokoh properti untuk menentukan tokoh-tokoh yang layak untuk menerima penghargaan dengan dedikasi dan konsistensi yang kuat di bidang properti.

Baca Juga: 50 daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes: Hartono bersaudara tetap di posisi 1

Untuk menetapkan pemenang kategori proyek, asesmen kandidat pemenang telah dilakukan sejak Mei 2019. Indonesia Property Watch menerjunkan puluhan tim inti untuk melakukan pengecekan langsung ke lapangan di hampir 126 proyek bukan sebatas desktop analysis, termasuk menjadi mysterious consumer untuk melihat service yang dilakukan oleh tenaga pemasar masing-masing proyek.

Dengan cakupan asesmen yang luas, maka kategori proyek terbagi dalam beberapa wilayah penilaian yaitu Tangerang dan sekitarnya, Serang dan Cilegon, Bekasi dan sekitarnya, Bogor dan sekitarnya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Luar Jawa.

Penghargaan kategori proyek khusus diberikan untuk proyek best millenial residence, best architectural home design, best low cosy housing design, best luxury landed residensial, dan best luxury apartment.

Baca Juga: Sektor Properti Masih Lesu, Saham PPRO Turun Dalam

Mengantisipasi persaingan teknologi di era 4.0, pada GPA kali ini penilaian juga dilakukan untuk melihat aktivitas digital marketing dari proyek dan perusahaan properti nasional. Kriteria asesmen untuk website pengembang terdiri dari UI/UX, Speed Desktop, Speed Mobile.

Sedangkan untuk asesmen digital marketing juga terdapat penilaian dari aspek SEO, Meta Description, Update content, Google Analytics, Google Tag Manager, Link Conversion, Tracking Total Keywords by Tool, Tracking Traffic Organic by Tool, Google Index.

Untuk kategori perusahaan, asesmen juga diberikan kepada para perusahaan mengantisipasi persaingan teknologi di era 4.0, pada GPA kali ini penilaian juga dilakukan untuk melihat aktivitas. Asesmen melibatkan para expert di bidangnya yang terukur dengan kriteria Debt to Asset Ratio, Gross Debt to Equity ratio, Current ratio, Net margin, ROE, dan ROA.

Sedangkan pemenang kategori perbankan diberikat setelah melakukan assemem meliputi penilaian Program KPR terbaik, Market Share, Pertumbuhan KPR termasuk pertumbuhan KPR untuk FLPP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×