Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) mencatat kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun 2024, dengan pendapatan tumbuh 11,5% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 198 miliar.
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh lonjakan pendapatan dari segmen real estat yang melonjak 52,1% YoY menjadi Rp 67,9 miliar.
Pendapatan dari restoran juga menunjukkan pertumbuhan stabil sebesar 3,8% YoY menjadi Rp 27,2 miliar.
Laba kotor GOLF meningkat 6,5% YoY menjadi Rp 119,7 miliar, dengan marjin laba kotor sebesar 60,5%.
Baca Juga: Kinerja Intra Golflink Resorts (GOLF) Tumbuh di 2024, Begini Rekomendasi Sahamnya
Meski beban operasional naik 15,3% YoY menjadi Rp 47,3 miliar, lonjakan ini disebabkan oleh biaya penawaran umum perdana (IPO) yang bersifat satu kali (non-recurring).
Tanpa memperhitungkan biaya IPO tersebut, efisiensi operasional perseroan tetap terjaga. Hal ini tercermin dari peningkatan EBITDA sebesar 4,7% YoY menjadi Rp 88,6 miliar, dengan marjin EBITDA yang solid di level 44,7%.
Dari sisi bottom line, laba bersih GOLF tumbuh 12,3% YoY menjadi Rp 67,6 miliar. Marjin laba bersih juga meningkat dari 33,9% menjadi 34,1%.
Marjin ini bahkan lebih tinggi dari marjin EBITDA, terutama berkat kontribusi laba sebesar Rp 4 miliar dari entitas asosiasi, PT Belitung Golf and Resorts (BGR), yang berasal dari penjualan tanah kepada anak usaha GOLF, PT New Kuta Golf and Ocean View.
Diversifikasi Bisnis dan Sumber Pertumbuhan
Komisaris Utama GOLF menjelaskan bahwa kinerja positif ini mencerminkan keberhasilan strategi optimalisasi di seluruh segmen bisnis utama perseroan, mulai dari operasional lapangan golf yang stabil, percepatan serah terima properti, hingga ekspansi ke bisnis perhotelan dan fasilitas pendukung lainnya.
Baca Juga: Intra Golflink Resorts (GOLF) Anggarkan Capex Rp 323,3 Miliar di Tahun 2025
Saat ini GOLF mengelola tiga lapangan golf melalui anak usaha yang tersebar di Bali, Sentul, dan Belitung, termasuk pengembangan properti dan fasilitas yang terintegrasi. Pendapatan dari segmen golf menyumbang Rp 93 miliar atau 47% dari total pendapatan.
Kenaikan jumlah permainan golf di New Kuta Golf sebesar 5,7% menjadi pendorong utama, seiring pulihnya kunjungan wisatawan asing yang kini telah melebihi level sebelum pandemi 2019.
Di sektor real estat, proyek The Links Golf Villa dan Sequoia Hills terus mencatat permintaan tinggi. Dari total perjanjian penjualan lahan seluas 19 hektare dengan Triniti Land, GOLF telah merealisasikan penjualan 8,4 hektare pada 2024, dengan sisa 5 hektare akan dijual pada 2025.
Untuk mendukung diversifikasi bisnis, perseroan juga tengah mengembangkan hotel butik mewah bintang enam yang ditargetkan rampung pada kuartal IV 2027. Proyek ini diharapkan memperkuat posisi GOLF di segmen resor golf kelas atas.
Selain itu, pendapatan dari restoran dan F&B juga naik 13,7% YoY menjadi Rp 27,2 miliar, mencerminkan kemampuan GOLF menangkap potensi nilai tambah di luar bisnis utama golf.
Baca Juga: Intra Golflink (GOLF) akan Bagi Dividen dari Laba Tahun Buku 2024, Ini Kisi-kisinya
Prospek Cerah di 2025
Perseroan optimistis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan laba di tahun 2025. Pendapatan diproyeksikan meningkat hingga 75% YoY, dengan target mempertahankan marjin EBITDA di kisaran 40%–50% dan marjin laba bersih sebesar 25%–35%.
Untuk mencapai target ini, GOLF akan memperluas pendapatan berulang dari operasional golf, bisnis perhotelan, dan layanan keanggotaan.
“Ke depan, kami berkomitmen untuk terus berinvestasi pada aset-aset berkualitas tinggi dan mengoptimalkan nilai landbank yang kami miliki, guna menciptakan nilai jangka panjang dan berkelanjutan bagi para pemegang saham,” ujar manajemen dalam keterangan tertulis, Selasa (8/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News