kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Grand Batang City Siap Bersaing dengan Kawasan Industri Tingkat Internasional


Rabu, 13 Desember 2023 / 11:38 WIB
Grand Batang City Siap Bersaing dengan Kawasan Industri Tingkat Internasional
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di kawasan pembangunan Grand Batang City atau Kawasan Industri Terpadu Batang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (21/4/2021). Danareksa Ungkap Grand Batang City Siap Bersaing dengan Kawasan Industri Tingkat Internasional


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - SURAKARTA. Anak usaha PT Danareksa (Persero), PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City dinilai siap bersaing dengan kawasan industri tidak hanya dalam negeri namun juga dengan kawasan industri di luar negeri. 

Direktur Investasi Danareksa, Chris Soemijantoro, mengatakan, Grand Batang City dinilai sebagai kawasan industri di pulau Jawa yang sangat signifikan perkembangannya.

“Tetapi ini bukan sesuatu yang coincidence. Tapi memang sudah dipertimbangkan dengan matang. Di kawasan industri KITB ada semuanya, ada kereta api, jalan tol, bahkan pelabuhan dan memang kawasan ini dekat dan airport,” ungkapnya kepada Kontan dalam acara Media Gathering di kawasan Lokananta, Solo (11/12).

Baca Juga: Daya Beli Konsumen Diramal Lemah pada 2024, Begini Rekomendasi Saham HMSP & GGRM

Chris juga menjelaskan kesiapan Grand Batang City bersaing dengan kawasan industri negara lainnya, misalnya kawasan industri di Vietnam dan Thailand. 

“Yang pertama, contohnya di Vietnam UMR-nya sudah semakin mahal, kompetensi kita dengan UMR Jawa Tengah dan resources-nya yang masih banyak terutama human resource-nya. Yang kedua potensi market yang ada di Indonesia itu lebih besar dibandingkan market-market yang ada di Asia Tenggara lainnya,” jelas Chris. 

Dan yang ketiga, menurut Chris yang belum tentu dimiliki oleh negara lain adalah Sumber Daya Alam (SDA) atau natural resources di kawasan Industri. 

“Kita bisa dibilang masih punya renewable energy. Masih banyak  lain juga yang belum kita pakai, ada gas, batubara, itu masih banyak dibandingkan negara lain,” katanya. 

Baca Juga: Grand Batang City Siapkan Operasional 2024 Lebih Matang

“Tax insentif juga, misalnya Amerika tidak lagi bisa memberikan insentif pajak kepada negara-negara tertentu. Jadi itu tugas kita meng-capture (kesempatan) itu, kita berlomba-lomba mendapatkan investor, dan saya bisa bilang investor saat ini lebih melirik Indonesia saat ini dibandingkan Vietnam dan Thailand,” tambahnya. 

Untuk diketahui Grand Batang City atau KITB adalah salah satu anak usaha Danareksa di bawah sub klaster Kawasan Industri, bersama dengan lima entitas lainnya yaitu: PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, PT Kawasan Berikat Nusantara , PT Kawasan Industri Makassar, PT Kawasan Industri Medan, dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut. 

Hingga saat ini, KITB telah memiliki 13 tenant yang berasal dari dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri di antaranya adalah RKI, Tawada Healthcare, Unipack Plasindo, Jayamas Medica, Aneka Gas Industri, Acindo Medika dan Interskala. 

Baca Juga: Danareksa Targetkan Laba Bersih Tembus Rp 1,3 Triliun Tahun Ini

Sedangkan dari luar negeri diisi oleh KCC Glass Indonesia yang berasal dari Korea Selatan, kemudian Yih Quan dari Taiwan, Cosmos Ink dari Korea Selatan, Wavin Manufacturing Indonesia dari Belanda dan Medical Industry Window Shutter dari Inggris. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×