kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Greenpeace: Hasil Audit SMART Tak Akan Ada Artinya


Selasa, 10 Agustus 2010 / 11:13 WIB
Greenpeace: Hasil Audit SMART Tak Akan Ada Artinya


Reporter: Femi Adi Soempeno |

JAKARTA. Siang ini, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) akan mengumumkan hasil audit atas temuan organisasi lingkungan internasional Greenpeace. Bagi Greenpeace, apapun yang akan diumumkan oleh Control Union Certification (CUC) dan BSI Group (BSI) atas audit SMART itu tidak ada artinya.

"Apa pun hasil yang ada, kami menggap bahwa ini upaya untuk melindungi prroduk mereka. Pada kenyataannya, yang kami temukan dalah perusakan hutan yang masih terus berjalan," kata Bustar Maitar, Forest Team Leader, Greenpeace Asia Tenggara, Selasa (10/8).

Semestinya pada tanggal 29 Juli 2010 lalu SMART mengumumkan hasil audit atas temuan Greenpeace. Namun, lantaran pengumuman tersebut ditunda, pada 29 Juli 2010 lalu Greenpeace justru membeberkan temuan barunya atas polah SMART di lahan hutan dan gambut yang bernilai konservasi tinggi.

"Kami menemukan fakta di lapangan dengan foto dan koordinasi yang jelas bahwa mereka melakukan pembukaan gambut dan kegiatan operasi di Kalimantan tanpa AMDAL. Ini adalah fakta," imbuh Bustar.

Apapun hasil yang dibeberkan oleh SMART, tegas Bustar, pihaknya tidak akan meng-counter-apapun. Greenpeace akan membebrkan fakta sekaligus bukti di lapangan atas perusakan lingkungan yang dilakukan oleh Sinar Mas.

"Simas harus berkomitmen untuk tidak membuka lahan hutan dan gambut; dan itu harus diimplementasikan, tidak hanya dijadikan upaya pencitraan saja," kata Bustar. Menurutnya, pemberitaan adanya ekspansi yang akan dilakukan oleh Sinar Mas justru menunjukkan adanya potensi perusakan hutan yang akan terjadi.

Sekadar mengingatkan, tudingan perusakan lingkungan yang dilakukan oleh SMART sejak awal tahun ini memang cukup gencar. Akibat tuduhan ini, beberapa mitra kerja SMART telah menghentikan pembelian CPO dari SMART. Tak hanya Unilever NV, Nestle SA dan Cargill Inc. yang menghentikan kontrak pembelian CPO dari SMART. Mei lalu, salah satu produsen minyak nabati asal Spanyol, Abengoa Bioenergy SA juga mengeluarkan pernyataan agar pemasoknya tidak membeli CPO dari group Sinar Mas sebelum perusahaan milik Eka Tjipta Widjaya itu membuktikan tuduhan mengenai perusakan hutan itu tidak benar.

Perusahaan-perusahaan yang memproduksi fast moving consumer goods (FMCG's) itu menilai, SMART tidak mengindahkan tata cara penanaman sawit yang ramah lingkungan. Dengan kata lain, SMART cenderung merusak lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×