Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
Eksekusi investasi pabrik itu tercermin dalam laporan keuangan 2019 yang mencatatkan kenaikan aset hingga 30% year on year (yoy). Selain karena aset lancar dan piutang yang tumbuh, aset tetap GDST pun mencatatkan penambahan sebesar Rp 122,8 miliar karena progress pabrik tersebut.
Kalau pembangunan pabrik tersebut rampung, GDST akan memiliki total kapasitas produksi terpasang 1,4 juta ton pelat baja per tahun. Penambahan kapasitas itu nantinya untuk dijual ke pasar dalam negeri dan luar negeri.
Baca Juga: Pendapatan naik 26%, Gunawan Dianjaya Steel (GDST) mentas dari kerugian
Meski komitmen ekspansi akan diteruskan di tahun ini, Hadi belum berani memproyeksikan kapan bisa selesai. "Penyelesaian bertahap mengingat situasi terkini," jelasnya.
Adapun Hadi juga belum berani memprediksi penjualan besi dan baja GDST di tahun ini. Namun sebagai gambaran saja Hadi menjelaskan efek corona ke kinerja GDST hingga akhir maret hambatannya belum signifikan. "Belum tahu setelah April," kata Hadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News