Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
Arief menyatakan pengembangan bisnis LNG penting untuk memperkuat ketahanan pasokan gas dalam negeri di mana pasokan gas pipa dalam kondisi natural decline sehingga LNG menjadi pilihan utama dalam menjaga keberlangsungan layanan termasuk menjadi sumber pertumbuhan kinerja baru dimana PGN telah memasuki era trading LNG Internasional.
Strategi ketiga, mulai merintis ke segmen-segmen bisnis baru yang berkaitan dengan gas bumi.
Salah satu inovasi yang dilakukan PGN adalah dengan memasuki bisnis bahan kimia seperti pabrik petrokimia dan pengolahan gas sebagai bahan kimia dasar seperti amonia dan metanol.
”Gas to chemicals ini sangat strategis untuk segera dijalankan pada fase awal PGN dengan berpartisipasi, salah satunya di pabrik petrokimia,” terangnya.
Terdapat potensi besar dari sektor ini sehingga diharapkan ke depannya dapat meningkatkan pemanfaatan gas dalam volume yang cukup besar. Tentunya merupakan bentuk upaya optimalisasi pemanfaatan gas bumi domestik.
PGN juga berencana membangun infrastruktur dan komersialisasi biometana sebagai renewable gas yang dapat dihasilkan dari pengolahan lebih lanjut dari biogas.
Rencana ini juga merupakan komitmen serta dukungan PGN terhadap tercapainya target bauran energi nasional. Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) menetapkan porsi gas dalam bauran energi Indonesia meningkat dari 22% pada 2030 menjadi 24% pada 2050.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News