kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45866,85   5,18   0.60%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hanya tambah satu di 2019, ESDM targetkan empat smelter baru di 2020


Minggu, 22 Desember 2019 / 19:54 WIB
Hanya tambah satu di 2019, ESDM targetkan empat smelter baru di 2020
ILUSTRASI. Smelting Gresik


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

Target 52 smelter pada 2022

Adapun, dengan bertambahnya satu smelter pada tahun ini, total smelter yang mengantongi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus (IUP OPK) dari Kementerian ESDM baru berjumlah 17 smelter.

Jumlah itu masih jauh dari rencana 68 smelter yang bisa beroperasi pada tahun 2022 mendatang. Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, masih ada 13 smelter yang progres pembangunannya berada di angka 40%-90%. Sedangkan progres pembangunan 37 smelter lainnya masih di bawah 40%.

Dengan kondisi seperti itu, Yunus pun memproyeksikan, total smelter yang bisa beroperasi pada tahun 2022 akan lebih mini dari rencana awal.

Baca Juga: Pemerintah bantu fasilitasi pendanaan smelter, ini tanggapan pengamat dan pengusaha

Yunus menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pihaknya, target realistis yang bisa dicapai tidak akan mencapai 68 smelter, melainkan hanya akan ada 52 smelter yang beroperasi pada tahun 2022.

Yunus menyebut, hasil evaluasi tersebut telah mempertimbangkan kesungguhan dan progres pembangunan smelter yang reratanya masih belum melampaui 10%. Selain itu, juga karena terganjal kesiapan pendanaan.

"Karena ada yang di bawah 10%, atau yang di atas 10% tapi dia (perusahaan) nggak serius, dan mau berhenti. Itu berdasarkan evaluasi kita," ungkap Yunus.

Sebab, berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2018, tahapan pembangunan smelter hingga akhir tahun 2019 paling tidak harus sudah melakukan pengadaan alat-alat pabrik dan memulai konstruksi pabrik. Sementara dari sisi pendanaan harus sudah mencapai Financial Close.

Baca Juga: PLN perkirakan potensi kebutuhan listrik di industri smelter Sulawesi capai 4.440 MVA

Sebagai informasi, dari total 52 smelter yang ditargetkan bisa beroperasi pada tahun 2022 itu, jumlah terbanyak diisi oleh smelter nikel dengan jumlah 29.

Lalu ada 9 smelter bauksit, 4 smelter besi, 4 smelter tembaga, 2 smelter mangan, dan 4 smelter seng & timbal. Dari 52 smelter itu, total investasi yang ditanamkan mencapai US$ 20,32 miliar. "Sebelum Januari 2022 kita targetkan sudah jadi 52 (smelter)," ujar Yunus.

Lebih lanjut, Yunus mengklaim bahwa dengan jumlah 52 smelter pun, hilirisasi tambang mineral dapat berjalan. Dengan 52 smelter, kata Yunus, sudah cukup untuk menyediakan bahan baku bagi industri.

Namun tantangannya, ialah bagaimana menciptakan industri lanjutan agar bisa menyerap bahan baku dari smelter untuk diolah menjadi produk jadi.

"52 (smelter) itu sudah sangat mencukup untuk menyediakan bahan baku industri. Tantangannya bagi kita bagaimana industri menyerap menjadi final produk," ungkap Yunus.

Baca Juga: Pemerintah siap turun tangan fasilitasi akses pendanaan untuk pembangunan smelter

Yunus sebelumnya memberikan gambaran bagaimana produk dari smelter belum mampu diolah lebih lanjut menjadi barang jadi oleh industri dalam negeri.




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×