kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga ayam tahun depan bakal melorot dikisaran Rp 12.000 per kg


Jumat, 31 Desember 2010 / 09:30 WIB
Harga ayam tahun depan bakal melorot dikisaran Rp 12.000 per kg


Reporter: Herlina KD | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Tahun depan harga ayam diperkirakan akan terkoreksi karena pasokan ayam akan berlimpah. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, harga daging ayam broiler pada Desember ini rata-rata berkisar Rp 25.616 per kg, sudah lebih melandai ketimbang harga rata-rata pada September lalu yang sebesar Rp 27.315 per kg.

Pada Februari lalu harga ayam broiler mencapai Rp 21.758 per kg. Sementara di tingkat peternak, harga ayam saat itu hanya berkisar antara Rp 11.000 per kg.

Ketua Umum Gabungan Organisasi Perunggasan Nasional Tri Hardiyanto mengatakan sepanjang tahun ini memang harga ayam berfluktuasi, yang menyeret kenaikan harga daging ayam. "Harga ayam dari Januari sampai Maret melorot, dan terkerek naik pada April sampai Oktober. Bulan November mulai melandai lagi," ujarnya kepada KONTAN Kamis (30/12).

Ia mengatakan kenaikan harga ayam ini disebabkan karena meningkatnya harga DOC atau bibit ayam yang membuat harga pokok produksi (HPP) ayam meningkat sekitar 30%. Ditambah lagi,"Harga pakan ternak juga naik sekitar Rp 300 per kg dari harga normal yang sebesar Rp 4.500 per kg," kata Tri.

Asal tahu saja, harga DOC pada April lalu masih sekitar Rp 3.000 per ekor. "Oktober lalu harga DOC sudah mencapai Rp 4.500 per ekor," ungkapnya. Artinya, selama enam bulan saja, harg DOC sudah naik 50%. Akibat kenaikan ini, HPP DOC naik sekitar 30%. Padahal, Tri bilang harga DOC sekitar Rp 13.000.

Kenaikan harga DOC ini, kata Tri disebabkan karena kenaikan permintaan DOC. "Biasanya, kalau harga ayam naik, para peternak mengikuti tren beternak ayam lebih banyak, akibatnya permintaan DOC meningkat," ungkapnya. Sementara itu, tahun ini suplai DOC sedikit turun karena ada kegagalan produksi.

Akibat kenaikan permintaan DOC tahun ini, dampaknya akan terasa pada tahun depan. Alhasil, tahun depan suplai ayam akan melimpah sehingga menyebabkan harga turun.

Jika Oktober lalu harga ayam di tingkat peternak masih berkisar antara Rp 14.000 per kg, maka Tri meramalkan tahun depan harga ayam akan lebih turun lagi. "Tahun depan harga ayam akan berkisar Rp 11.000 - Rp 12.000 per kg karena banyaknya pasokan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×