Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga sejumlah bahan pangan hingga akhir Maret masih tercatat cukup tinggi.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, sejumlah bahan pangan yang perlu mendapat perhatian karena harganya masih lebih tinggi dari harga normal.
Abdullah menyebut, harga komoditas yang terus tercatat naik adalah gula. "Gula ini menjadi perhatian. Karena harganya sudah lebih dari Rp 18.000 per kg. Dalam lima tahun terakhir, harga gula belum pernah mencapai Rp 18.000," kata Abdullah kepada Kontan, Senin (30/3).
Baca Juga: Harga gula masih meroket, di pasar tradisional harganya capai Rp 18.250 per kg
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga pangan Strategis Nasional (PIHPS) rata-rata harga gula pasir lokal sudah mencapai Rp 18.250 per kg, sementara harga acuan penjualannya sebesar Rp 12.500 per kg.
Bahan pangan selanjutnya adalah bawang merah. Menurut Abdullah, bawang merah sudah sekitar Rp 47.000-Rp 48.000 per kg. Sementara, biasanya harga bawang merah hanya berkisar 35.000 per kg.
Bila melihat data PIHPS, harga rata-rata bawang merah sekitar Rp 40.750 per kg, dimana terdapat beberapa daerah dengan harga tertinggi seperti DKI Jakarta sekitar Rp 47.500 per kg, Maluku Utara Rp 57.500 per kg dan Papua 64.250 per kg.
Selanjutnya, harga bawang putih yang rata-rata harganya mencapai Rp 45.100 per kg. Abdullah mengatakan, harga bawang putih saat ini memang dalam kategori stabil tinggi, mengingat harga bawang putih sudah relatif tinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Di tengah wabah corona, Kementan pastikan pasokan cabai surplus
Padahal, seharusnya harga normal bawang putih berkisar Rp 28.000 hingga Rp 30.000 per kg.
Abdullah pun mengatakan harga cabai masih cukup tinggi. Khusus untuk cabai merah besar, saat ini harga di Jakarta sudah mencapai Rp 47.000 per kg, lalu ada pula cabai rawit merah yang mencapai Rp 58.000 per kg.
"Untuk cabai pasokannya ada, tetapi dapat dari pengepul sudah tinggi, memang sejak Januari itu memang sulit untuk turun ke angka normal," kata Abdullah.
Tak hanya itu, Abdullah juga menyoroti harga daging ayam yang mulai menunjukkan kenaikan. Menurutnya, harga ayam perlu diperhatikan karena sudah menunjukkan kenaikan secara perlahan.
"Saat ini harganya Rp 36.000 per kg, kenaikannya sedikti tetapi cukup rawan, karena demandnya belum terlalu tinggi. Biasanya, harga normal di Rp 32.000-Rp 33.000 per kg,"' ujar Abdullah.
Melihat kenaikan harga ini, Abdullah pun menyarankan pemerintah untuk tetap menjaga stok bahan pangan khususnya menjelang bulan puasa. Apalagi, menurutnya, sesuai dengan siklus tahunan, harga bahan pangan biasanya melonjak mendekati bulan puasa.
Baca Juga: Tujuh usulan kebijakan untuk Jokowi agar RI terhindar krisis akibat corona
"Kalau bisa dalam seminggu ini harga ditekan dengan cara memperbanyak pasokan," kata Abdullah.
Dengan adanya masalah Covid-19, Abdullah belum bisa memperkirakan apakah akan ada kenaikan permintaan bahan pangan, khususnya di Jakarta. Pasalnya, saat ini sudah banyak orang yang melakukan perjalanan mudik atau mulai meninggalkan Jakarta.
"Saat ini ada gelombang perpindahan dari Jakarta ke luar Jakarta, dan kita belum bisa melihat seberapa besar pengaruhnya ke demand," kata Abdullah.
Sementara berdasarkan data Kementan, pada mulai Maret hingga Mei 2020, perkiraan ketersediaan gula pasir mencapai 1,29 juta ton dengan kebutuhan 708.148 ton.
Baca Juga: Harga bawang melonjak, Pusbarindo dukung kewajiban rekomendasi impor Kementan
Sementara perkiraan ketersediaan bawang merah mencapai 587.780 dengan perkiraan kebutuhan 347.387 ton, lalu ketersediaan bawang putih sebanyak 414.543 ton dengan perkiraan kebutuhan 150.692 ton.
Ketersediaan cabai rawit sebesar 326.804 ton dengan kebutuhan 257.900 ton, ketersediaan cabai besar 311.099 ton dengan perkiraan kebutuhan 277.548 ton, dan ketersediaan daging ayam mencapai 1,08 juta ton dengan kebutuhan 881.204 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News