kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga melonjak, kinerja perusahaan batubara bisa terungkit penjualan spot


Sabtu, 09 Oktober 2021 / 17:03 WIB
Harga melonjak, kinerja perusahaan batubara bisa terungkit penjualan spot
ILUSTRASI. Harga melonjak, kinerja perusahaan batubara bisa terungkit penjualan spot


Reporter: Ika Puspitasari, Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Taipan batubara sedang mendapatkan berkah dari langit. Tiba-tiba harga batubara naik hingga US$ 240 per ton. Beberapa produsen yang memiliki porsi penjualan langsung (spot) lebih besar jelas menerima durian runtuh dari kenaikan harga tersebut.

Salah satu yang menangguk berkah dari lonjakan harga ini adalah PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP). Tak mau menyia-nyiakan peluang, MBAP juga tengah mengajukan permohonan revisi rencana kerja dan anggaran belanja (RKAB) ke Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) untuk mengungkit target produksi batubara tahun ini.

Permohonan tersebut dikabulkan pada 31 Agustus 2021 lalu, dari semula 3,5 juta ton menjadi 4 juta ton tahun 2021 ini. Sekretaris Perusahaan MBAP Chandra Lautan tidak mau menyebut data persis perbandingan komposisi penjualan spot dan kontrak.

Baca Juga: Usai menghijau selama sepekan, IHSG diramal kembali menguat di awal pekan depan

Tapi menurut estimasi kasar Chandra, komposisi penjualan secara spot dan skema kontrak jangka panjang kurang lebih berimbang. "Tidak persis 50%, sih, cuma kisaran," ujar Chandra saat dihubungi KONTAN, Jumat (8/10).

Meski begitu, volume penjualan batubara di pasar spot bisa jadi akan meningkat seiring naiknya rencana produksi batubara perusahaan tahun ini. "Dengan peningkatan kapasitas produksi, tentu saja akan ada peningkatan penjualan," terang Chandra.

Ia mengaku, pihaknya harus mempertimbangkan berbagai aspek untuk menentukan pembagian penjualan spot dan penjualan kontrak jangka panjang. Selain harga, aspek lainnya adalah hubungan kerjasama yang sudah terjalin dengan customer.

Baca Juga: Harga spot batubara tinggi, ADRO belum mengubah rencana komposisi penjualan

Sedangkan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) belum akan mengubah rencana komposisi penjualan batubaranya. "Sementara belum ada perubahan produksi dan penjualan," kata Head of Corporate Communication Division ADRO Febriati Nadira saat dihubungi KONTAN, Jumat (8/10).

Saat ini, sebagian besar penjualan batubara ADRO didominasi skema kontrak jangka panjang. Hanya saja, ia tidak memerinci seperti apa perbandingan porsi penjualan skema kontrak dengan penjualan spot.

Baca Juga: Produksi dan penjualan Bumi Resources mencapai sekitar 61 juta ton hingga September

Tahun ini, ADRO menargetkan produksi batubara sebanyak 52 juta-54 juta ton. Adapun realisasi produksi sepanjang semester I-2021 lalu mencapai 26,49 juta ton, atau turun sekitar 3% dibandingkan realisasi semester I-2020.

Direktur dan Sekretaris Perusahan Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan, data penjualan Januari-September baru akan dirilis akhir Oktober 2021.

Namun, dia memprediksi BUMI sudah merealisasikan penjualan sebanyak 60 juta-61 juta ton batubara per September 2021. Mayoritas penjualan kontrak jangka panjang.

"Kadang kami melakukan penjualan spot, tapi porsinya sangat rendah," ujarnya.

Selanjutnya: Indika Energy (INDY) alokasikan 15%-20% penjualan batubara untuk pasar spot

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×