Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Saka Energi Indonesia yang merupakan anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS/PGN) tengah melakukan proses due diligence terhadap delapan perusahaan yang berminat melakukan akuisisi hak partisipasi Saka Energi di Blok South Sesulu sebesar 35%-40% dari hak partisipasi 100% yang dimiliki Saka Energi saat ini. Namun proses akuisisi tersebut bisa terhambat dengan harga minyak dunia yang tengah tertekan.
Chief Operation and Commercial Officer Saka Energi, Tumbur Parlindungan bilang dengan kondisi harga minyak saat ini, proses akuisisi hak partisipasi Saka Energi di Blok South Sesulu menjadi sangat tergantung dari objektivitas perusahaan yang hendak melakukan farm in (membeli hak partisipasi sebuah blok migas).
"Untuk blok eksplorasi akan lebih sulit pada saat harga minyak turun. Blok produksi lebih diminati pada saat harga minyak turun," jelas Tumbur kepada KONTAN Sabtu (30/1).
Seperti diketahui, Blok South Sesulu merupakan blok eksplorasi. Untuk itu, Saka Energi akhirnya belum bisa menentukan kapan tepatnya proses akuisisi hak partisipasi tersebut bisa selesai. Padahal Saka Energi sebelumnya cukup percaya diri proses akuisisi tersebut bisa segera rampung pada akhir Februari 2016. "Itu rencananya kalau kondisi minyak dan gasnya tidak seperti sekarang ini," jelas Tumbur.
Di sisi lain, Tumbur menyatakan perusahaan yang ingin melakukan farm in kemungkinan besar menunggu hasil dari pengeboran yang akan dilakukan tahun ini. Saka Energi pada tahun ini memang tengah berencana untuk melakukan dua pengeboran eksplorasi di blok tersebut sepanjang tahun 2016.
"Jadi masih panjanglah prosesnya," kata Tumbur.
Saka Energi sebetulnya masih terhitung baru memiliki hak partisipasi di Blok South Sesulu. Pada 12 September 2013, Saka mengambil alih 100% hak partisipasi Blok Suth Sesulu dari Hess Ltd dengan menandatangani perjanjian jual beli. SKK Migas pun menyetujui pengambilalihan Blok South Sesulu oleh Saka Energi pada 6 Februari 2014.
Kemudian Saka Energi mulai melakukan pengeboran sumur eksplorasi untuk pertama kalinya pada 23 Desember 2014. Pada 23 Februari 2015, aktivitas pengeboran mencapai kedalaman 2.880 meter. Hasil dari pengeboran tersebut menunjukkan adanya penemuan cadangan gas sebesar 500 miliar kaki kubuk di Blok South Sesulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News