Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi
Untuk itu, Tulus mengusulkan agar Premium dihapus 100% untuk meringankan beban subsidi pemerintah. Selain itu, harga Pertamax, Pertamax Turbo dan sejenisnya juga bisa saja dinaikkan, namun harga Pertalite tetap dijaga agar naik.
“Saya kira ini skema yg win win solution. Yang terpenting jenis BBM yang secara massal digunakan masyarakat tidak/belum dinaikkan,” ujar Tulus kepada Kontan.co.id (3/3).
Potensi migrasi ke BBM kualitas lebih rendah
Dendi menilai, potensi terjadinya peralihan penggunaan BBM pada pengguna Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex ke BBM dengan kualitas yang lebih rendah seperti Pertalite bisa saja terjadi. Jikalau hal ini terjadi, beban kenaikan harga minyak mentah yang ‘ditanggung’ oleh pemerintah dan Pertamina bisa saja meningkat.
“Kalau harga enggak naik kan (beban) semuanya full ke Pertamina dan sebagian ke pemerintah dalam bentuk dana subsidi atau kompensasi. Sekarang (dengan adanya kenaikan Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex) dibebankan juga ke konsumen. Kalau konsumen beralih ke (BBM) yang lebih rendah ya berarti beban Pertamina dan pemerintah akan naik,” terang Dendi.
Tulus juga tidak menafikan, bukan tidak mungkin kenaikan harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex bisa mendorong terjadinya ‘migrasi’ ke BBM dengan kualitas lebih rendah seperti Pertalite. Namun, Tulus berpendapat, pengguna yang menyayangi kendaraannya seharusnya tidak lantas beralih demi menjaga kinerja mesin kendaraannya.
“Mosok mobil mewah minumnya kelas Pertalite?” tutur Tulus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News