kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

Harga Rumah Tak Sekencang Dulu, BI Catat Pelambatan


Selasa, 06 Mei 2025 / 15:08 WIB
Harga Rumah Tak Sekencang Dulu, BI Catat Pelambatan
ILUSTRASI. Pertumbuhan harga rumah tapak di Indonesia menunjukkan perlambatan pada kuartal I-2025, terutama untuk tipe rumah kecil dan menengah. KONTAN/Baihaki/8/10/2024


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan harga rumah tapak di Indonesia menunjukkan perlambatan pada kuartal I-2025, terutama untuk tipe rumah kecil dan menengah.

Berdasarkan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang dirilis Bank Indonesia (BI), Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada kuartal I-2025 hanya tumbuh 1,07% secara tahunan (year on year/YoY), melambat dibandingkan pertumbuhan kuartal IV-2024 yang tercatat 1,39% YoY.

Baca Juga: Apersi Usul Pemerintah Segera Kaji Kenaikan Harga Rumah Subsidi jadi Rp 250 Juta

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menjelaskan bahwa perlambatan ini utamanya dipengaruhi oleh melemahnya pertumbuhan harga rumah tipe kecil dan menengah.

Pada kuartal I-2025, harga rumah kecil tumbuh 1,39% YoY, dan rumah menengah 1,14% YoY, melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang masing-masing tumbuh 1,84% YoY dan 1,31% YoY. Sementara itu, harga rumah besar relatif stabil, tumbuh 0,96% YoY.

"Secara keseluruhan, penjualan unit properti residensial tumbuh melambat sebesar 0,73% YoY, membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yang mengalami kontraksi 15,09% YoY," ujar Denny dalam keterangan tertulis, Selasa (6/5).

Baca Juga: Penerima Bertambah, Harga Rumah Subsidi Minta Diubah

Samarinda dan Denpasar Pimpin Pelemahan

Secara spasial, dari 18 kota yang disurvei, 12 kota mencatat perlambatan IHPR tahunan, dengan penurunan terdalam terjadi di Samarinda dan Denpasar.

Di Samarinda, pertumbuhan harga anjlok dari 2,36% YoY pada kuartal IV-2024 menjadi hanya 0,18% YoY pada kuartal I-2025. Di Denpasar, melambat dari 1,79% YoY menjadi 0,90% YoY.

Sebaliknya, harga rumah di enam kota lainnya justru mengalami akselerasi, terutama di Banjarmasin, yang tumbuh dari 1,29% YoY menjadi 2,18% YoY.

Kenaikan harga juga terjadi di Semarang (dari 0,62% menjadi 0,85% YoY) dan Palembang (dari 1,29% menjadi 1,43% YoY).

Baca Juga: 11 Desain Rumah Minimalis Modern Bisa Bikin Harga Jual Meningkat Tajam di 2025

KPR Masih Jadi Andalan Konsumen

Dari sisi pembiayaan, Denny mengungkapkan bahwa sumber utama dana pembangunan rumah masih berasal dari dana internal pengembang, yang mencakup 77,28% dari total pembiayaan pembangunan.

Sementara itu, di sisi konsumen, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih menjadi pilihan utama dalam pembelian rumah di pasar primer, dengan porsi mencapai 70,68% dari total pembiayaan pembelian rumah.

Selanjutnya: Inilah Jadwal Libur Lebaran Idul Adha Tahun 2025 dan Cuti Bersama di Bulan Juni

Menarik Dibaca: Ini 5 Manfaat Konsumsi Buah Pir untuk Asam Lambung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×