kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hartadinata Abadi (HRTA) targetkan pendapatan naik hingga 12% di 2020


Minggu, 08 Maret 2020 / 16:58 WIB
Hartadinata Abadi (HRTA) targetkan pendapatan naik hingga 12% di 2020
ILUSTRASI. Hartadinata Abadi (HRTA) targetkan pendapatan naik hingga 12% di 2020.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen dan penyedia perhiasan emas, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) membidik pertumbuhan pendapatan 12% sepanjang tahun 2020. Pertumbuhan pendapatan didorong oleh peningkatan utilisasi pabrik dan ekspansi sepanjang tahun 2020.

Chief Executive Officer (CEO) Hartadinata Abadi, Sandra Sunanto mengatakan, untuk memenuhi target di 2020, HRTA akan masih fokus pada pengembangan toko sendiri dan pengembangan anak usaha khususnya gadai emas.

Baca Juga: Harga emas Antam rekor bertubi, pembeli sebulan lalu masih rugi, kok bisa?

"Kalau dari sisi target pendapatan mungkin tahun ini awalnya kami menargetkan peningkatan 15%-20%. Namun dengan kondisi sekarang ini mungkin akan sedikit merevisi target tersebut karena harga emas yang cukup tinggi otomatis volume juga sekarang ini lebih stagnan dibandingkan dengan tahun lalu, tapi dengan harga emas yang cukup tinggi kami yakin masih ada kemungkinan bisa menaikkan target pendapatan," ujar Sandra di Jakarta, Minggu (8/3).

Sandra optimistis pertumbuhan pendapatan akan tercapai mengingat HRTA akan ekspansi sepanjang 2020. HRTA berencana memiliki 100 unit toko emas ACC sampai tahun 2021 dan 65 outlet gadai di tahun ini.

"Sampai tahun 2021, kami menargetkan bisa membuka sampai 100 gerai. Namun untuk tahun ini kami menargetkan sudah bisa membuka 75 gerai baru artinya untuk mencapai target 75 gerai di tahun ini kami akan membuka 20 gerai baru lagi yang akan dibuka di wilayah Indonesia Timur," jelasnya.

Adapun toko emas ACC yang dimiliki HRTA sejauh ini ada 55 unit. Outlet gadai yang telah dibangun ada delapan unit yang seluruhnya berada di bawah merek PT Gadai Cahaya Dana Abadi.

Gadai Cahaya Dana Abadi akan menambah unitnya menjadi total 15 unit di tahun ini.

Sementara itu, melalui merek Gadai Terang Abadi Mulia, HRTA ingin melakukan penetrasi ke wilayah Nusa Tenggara Timur NTT dengan membangun 10 outlet, 10 outlet di Nusa Tenggara Barat (NTB), dan 30 outlet di Jawa Timur. HRTA tengah menunggu perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: Dana obligasi Hartadinata Abadi (HRTA) Rp 600 miliar telah digunakan

Untuk pembukaan unit-unit gadai, seluruhnya akan memanfaatkan dana obligasi berkelanjutan. Untuk penambahan unit gadai di bawah merek Gadai Cahaya Dana Abadi, Hartadinata mengalokasikan Rp 120 miliar dari obligasi berkelanjutan tahap pertama. Ekspansi unit gadai lainnya, berasal dari obligasi berkelanjutan tahap kedua yang akan diterbitkan tahun ini.

Sementara untuk ekpansi toko emas ACC, pendanaannya sudah disiapkan sejak tahun 2019 melalui peluncuran medium term notes (MTN) Syariah Mudharabah I Hartadinata Abadi senilai Rp 240 miliar.

Baca Juga: Lanjutkan ekspansi, Hartadinata Abadi (HRTA) akan tambah gerai tahun ini

Sandra menambahkan, bisnis HRTA memiliki prospek positif di tahun 2020 ini. Hal ini melihat harga emas yang meningkat karena permintaan dari investor ritel. Emas diperkirakan masih akan mendapat manfaat dari arus safe haven, setelah menguat ke level tertinggi dalam lebih dari enam tahun.

Selain itu, bisnis HRTA juga diuntungkan oleh maraknya tren pegadaian di tengah-tengah masyarakat saat ini. "Serta meningkatnya investasi dan jual beli emas yang berbasis online (e-commerce)," ujarnya.

Asal tahu saja, HRTA berencana meningkatkan utilisasi pabriknya hingga 75% selama empat tahun ke depan. Saat ini utilisasi pabrik baru terpakai 39%.

Untuk peningkatan utilisasi ini, Hartadinata menganggarkan dana kurang lebih Rp 330 miliar hingga Rp 340 miliar. "Pendanaannya dari dua tahapan obligasi," katanya.

HRTA juga berniat menerbitkan obligasi berkelanjutan dengan target dana Rp 1 triliun. Emiten ritel emas ini telah menerbitkan obligasi tahap pertama senilai Rp 600 miliar pada kuartal keempat tahun lalu. HRTA berniat menerbitkan sisa obligasi Rp 400 miliar pada kuartal kedua tahun ini.

Baca Juga: Mana lebih untung: beli emas Antam atau investasi saham ANTM?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×