kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Hashim Djojohadikusumo Ungkap Bakal Fokus ke Bisnis Timah di Batam


Minggu, 02 Juni 2024 / 21:14 WIB
Hashim Djojohadikusumo Ungkap Bakal Fokus ke Bisnis Timah di Batam
ILUSTRASI. Hashim Djojohadikusumo (kanan) dalam kunjungannya ke proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air milik PT Kayan Hydro Energy (KHE), di Tanjung Selor, Kalimantan Utara, Kamis, (30/5/2024).


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hashim Djojohadikusumo mengatakan, akan fokus pada pengembangan pengolahan timah di bawah naungan PT Solder Tin Andalan Indonesia (PT Stania) yang terletak di Batam, Kepulauan Riau. 

Peletakan batu pertama atau groundbreaking PT Stania pun memang baru dilakukan pada 10 Mei 2024 lalu. Adik dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto itu mengatakan, pihaknya sedang dalam tahap menambah line produksi agar target produksi per tahun yang sebesar 16.000 ton itu dapat tercapai.  

Baca Juga: Hashim Incar Proyek Jumbo PLTA Kayan

“Ada, kita rencana untuk tambah lagi, kemarin kan di Batam untuk peresmian atau peletakan batu pertama untuk line pertama. Ada kemungkinan kita tambah 4 line lagi atau 5 line lagi,” katanya saat ditemui Kontan beberapa waktu lalu. 

Ia menambahkan, untuk timah anak usaha Grup Arsari akan berfokus dulu pada wilayah Batam.

“Selain di Batam? Kita fokus di Batam ya, ini untuk industri,” ungkapnya. 

Baca Juga: Hashim Djojohadikusumo Tertarik Investasi di Proyek PLTA Milik Kayan Hydro Energy

Untuk diketahui, Hashim menjabat sebagai komisaris utama di Arsari Tambang. Di mana pabrik ini akan memproduksi solder berbahan dasar timah dalam berbagai bentuk mulai dari kawat solder hingga pasta solder.

Pada tahap pertama perusahaan akan memproduksi 200 ton tin solder powder per tahun, dan akan terus ditingkatkan hingga mencapai 16 ribu ton.

Dengan investasi awal pembangunan pabrik tersebut mencapai Rp 100 miliar dan target omzet hingga Rp 1,2 triliun per tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×