Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi investasi pada sub sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) berpotensi meleset dari target yang ditetapkan pemerintah di tahun 2021.
Direktur Jenderal EBTKE Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan, realisasi investasi di sub sektor EBTKE dalam sembilan bulan pertama tahun ini baru mencapai sekitar US$ 1,12 miliar. Padahal, target investasi di sub sektor EBTKE dicanangkan mencapai US$ 2,04 miliar di 2021.
“Dari sisi investasi, memang karena kondisi Covid-19 jadi tahun ini pun kita kemungkinan besar tidak akan mencapai target untuk 2021,” kata Dadan dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Triwulan III 2021 dan Isu-Isu Terkini Subsektor EBTKE, Jumat (22/10).
Jika dirinci, sebagian besar realisasi investasi di sub sektor EBTKE hingga September 2021 berasal dari investasi pada panas bumi, yaitu senilai US$ 0,54 miliar. Sisanya berasal dari investasi pada aneka EBT US$ 0,35 miliar, bio energi US$ 0,20 miliar, dan konservasi energi US$ 0,01 miliar.
Baca Juga: Hingga September 2021, realisasi penambahan pembangkit EBT mencapai 386 MW
Sebagai informasi, investasi pada sub sektor EBTKE dalam beberapa tahun terakhir cukup dinamis. Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, realisasi investasi EBTKE mencapai US$ 1,96 miliar pada tahun 2017 silam.
Angka tersebut kemudian mengalami penurunan menjadi US$ 1,53 miliar di tahun 2018, naik ke angka US$ 1,71 miliar di tahun 2019, lalu kemudian kembali turun ke angka US$ 1,36 miliar di tahun 2019.
Pada tahun 2021, target investasi di sub sektor EBTKE melampaui realisasi investasi sejak tahun 2017 lalu.
Namun berdasarkan prognosa Kementerian ESDM, realisasi investasi sub sektor EBTKE pada tahun 2021 ini diproyeksikan mencapai US$ 1,44 miliar, lebih tinggi dibanding realisasi investasi tahun 2020 yang sebesar US$ 1,36 miliar, namun masih lebih rendah dibanding realisasi investasi tahun 2019 yang mencapai US$ 1,71 miliar.
Selanjutnya: Beberapa emiten ini bakal rights issue, bagaimana rekomendasi sahamnya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News