kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.254   -26,00   -0,16%
  • IDX 7.005   61,45   0,88%
  • KOMPAS100 1.020   9,19   0,91%
  • LQ45 779   10,37   1,35%
  • ISSI 230   -0,09   -0,04%
  • IDX30 401   6,24   1,58%
  • IDXHIDIV20 465   9,72   2,14%
  • IDX80 115   1,11   0,98%
  • IDXV30 116   1,36   1,19%
  • IDXQ30 129   1,78   1,39%

Hipmi: Sektor agribisnis belum mendapat stimulus yang cepat dan tepat


Senin, 29 Juni 2020 / 09:38 WIB
Hipmi: Sektor agribisnis belum mendapat stimulus yang cepat dan tepat
ILUSTRASI. Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Ajib Hamdani dalam seminar insentif moneter dan fiskal untuk penguatan UKM menuju Indonesia maju, Kamis (10/1). (dokumentasi Hipmi). tak tetapkan objek dan tarif baru, Hipmi: tak perlu ada yang dikhawatirkan


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi

Selain itu, langkah luar biasa juga dilakukan oleh Kementerian BUMN yang mempunyai komitmen agar proyek-proyek pemerintah melibatkan sektor UKM, sehingga bisa menjadi daya ungkit ekonomi di masyarakat. 

Ajib bilang, masih banyak sektor yang membutuhkan sentuhan cepat dari kementerian dan lembaga agar terjadi percepatan pemulihan ekonomi nasional. 

Baca Juga: PYFA jadi saham pencetak cuan tertinggi di semester satu

Sektor yang akan menjadi primadona, salah satunya adalah sektor pangan karena fundamental ekonomi Indonesia kuat salah satunya karena permintaan domestik yang cukup tinggi, dengan pasar 267 juta orang. 

Namun sektor agrobisnis sebagai penopang utama sektor pangan, baru memberikan kontribusi sebesar 12,8% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan bahkan pertumbuhannya pada kuartel I 2020 sebesar 0%* ketika pertumbuhan ekonomi agregat di Indonesia bisa 2,97%.  “Indikator ini menunjukkan bahwa sektor pangan, terutama sektor agrobisnis belum mendapat stimulus yang cepat dan tepat,” tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×