kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Holding BUMN Farmasi dorong kemandirian industri farmasi nasional


Rabu, 05 Februari 2020 / 21:16 WIB
Holding BUMN Farmasi dorong kemandirian industri farmasi nasional
ILUSTRASI. Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir (kiri) bersama Direktur Utama Kimia Farma Tbk Verdi Budidarmo, menyampaikan keterangan pers tentang holding BUMN farmasi di Jakarta, Rabu (5/2/2020). Terbentuknya holding BUMN Farmasi diharapkan dapat memperkuat kem


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding BUMN Farmasi sejatinya sudah lama digaungkan dan rencana ini baru efektif di awal tahun 2019. Adapun pada 31 Januari 2020 lalu, crossing saham dari PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF) ke PT Biofarma rampung, holding farmasi BUMN resmi terlaksana.

Asal tahu saja, saat ini Biofarma sebagai induk holding BUMN farmasi menjadi pemilik saham mayoritas di Kimia Farma dan Indofarma masing-masing sebanyak 90% dan 80,66%.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menjelaskan, peran Bio Farma sebagai induk holding farmasi pelat merah dengan mendorong anggota holding BUMN Farmasi untuk mandiri baik dalam hal penelitian maupun produksi.

Baca Juga: Kimia Farma (KAEF) targetkan kurangi impor bahan baku obat dari China hingga 15%

"Selain itu akan mendorong anggota Holding BUMN Farmasi untuk menerapkan produksi dan Quality Management System untuk mendapatkan Pre-Qualification WHO (PQ WHO) yang diharapkan produk KAEF dan INAF mampu menembus pasar global," jelasnya saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/2).

Tujuan diadakannya holding farmasi adalah memperkuat kemandirian industri farmasi juga meningkatkan ketersediaan produk. Caranya dengan menciptakan inovasi bersama dalam menyediakan produk farmasi untuk mendukung ekosistem farmasi di masa yang akan datang.

Honesti menjelaskan sampai saat ini Indonesia menghadapi tantangan yang cukup besar yaitu  ketergantungan impor bahan baku obat atau Active Pharmaceutical Ingredients (API).

Baca Juga: Holding BUMN Farmasi optimistis dapat kuasai pangsa pasar nasional di 2020

Selain itu, akses untuk mendapatkan produk farmasi yang cenderung sulit karena keterbatasan jalur distribusi yang membuat harga obat relatif mahal. Terakhir, inovasi terbaru untuk melahirkan produk yang dibutuhkan masyarakat.

Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo menjelaskan dengan adanya holding BUMN Farmasi akan mendukung hilirisasi produk ketiga anggota Holding BUMn Farmasi. Mengingat saat ini Kimia Farma memiliki rantai bisnis dari hulu ke hilir.

"Hilir perusahaan dimulai dari retail, farmasi, distribusi, laboratorium diagnostik, dan klinik kesehatan," jelasnya.

Baca Juga: Indofarma (INAF) telah mengalihkan 80,66% saham ke Bio Farma

Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto menambahkan INAF berkomitmen mendukung daya holding BUMN Farmasi untuk bersama-sama mewujudkan kemandiridan dan daya saing industri farmasi dan alat kesehatan.

"Untuk itu, sesuai blue print dari holding BUMN farmasi, selain tetap mengembangkan beberapa produk farma, Indofarma juga akan menitik fokuskan pada pengembangan produk Natural Extract dan medical equipment," jelasnya.

Adapun hal itu selaras dengan turnaround strategy yang telah ditetapkan manajemen Indofarma sebagai pedoman penentuan arah pengembangan perusahaan secara berkelanjutan menjadi profitable healthcare company.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×