Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Terkait pendanaan, Ogi mengatakan bahwa dana untuk divestasi ini berasal dari pinjaman sindikasi perbankan. Ia bilang, MIND ID sudah mendapatkan komitmen pinjaman dari bank BUMN dan bank asing.
Yakni Bank Mandiri, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).
Baca Juga: Pabrik baja asal China merambah Indonesia, ini komentar pebisnis lokal
Kendati begitu, Ogi memastikan bahwa nilai atau valuasi 20% saham INCO akan di bawah US$ 500 juta. "Commitment-nya sudah ada, total fasilitas US$ 500 juta. Harga 20% saham Vale tidak persis segitu, akan di bawah US$ 500 juta," sambung Ogi.
Namun. Ogi masih belum bersedia membuka kisaran valuasi 20% saham INCO yang akan dibeli MIND ID. Sebab, valuasi akhir yang disepakati kedua perusahaan baru dapat diketahui setelah perjanjian jual beli saham alias Sales Purchase Agreement (SPA) ditandatangani.
"Itu (harga 20% saham INCO) menunggu dokumen final SPA," imbuhnya.
Baca Juga: Ini notulen lengkap rapat FOMC The Fed 20-21 Maret 2018 (Bahasa Inggris)
Bidik laba bersih Rp 2,1 triliun 2020
Di sisi lain, Ogi mengatakan bahwa pihaknya sedang membahas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2020. Menurutnya, MIND ID tengah menunggu laporan final dari anak-anak usahanya.
"Keputusan akan segera dikirim ke kami, tunggu yang final," kata Ogi.
Seperti diketahui, saat ini MIND ID menjadi pemilik mayoritas saham di empat perusahaan tambang dengan komoditas yang berbeda-beda.
Baca Juga: Ditagih Bayar Royalti, Vale Indonesia (INCO) Gugat Pemerintah RI ke PTUN