kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.435   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.141   34,56   0,49%
  • KOMPAS100 1.040   6,83   0,66%
  • LQ45 812   5,50   0,68%
  • ISSI 225   1,86   0,83%
  • IDX30 424   3,56   0,85%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 117   0,83   0,71%
  • IDXV30 122   2,00   1,67%
  • IDXQ30 139   1,66   1,21%

Hulu Migas Indonesia Kembali Diminati Perusahaan Migas Global


Senin, 19 Mei 2025 / 19:01 WIB
Hulu Migas Indonesia Kembali Diminati Perusahaan Migas Global
ILUSTRASI. TotalEnergies dan Chevron dikabarkan bakal kembali membenamkan investasi di Indonesia


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri hulu minyak dan gas (migas) Indonesia kembali diminati oleh perusahaan migas global.

Terbaru, perusahaan migas asal Prancis, TotalEnergies dan perusahaan migas asal Amerika Serikat (AS), Chevron, dikabarkan bakal kembali membenamkan investasinya di Tanah Air.

TotalEnergies, dikabarkan bakal kembali berinvestasi di hulu migas Tanah Air. Pada 2018, Total Energies dengan nama Total E&P Indonesie (TEPI) telah hengkang dari Blok Mahakam di Kalimantan Timur. 

Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manjemen Data Wilayah Kerja SKK Migas Asnidar membenarkan ketertarikan TotalEnergies untuk kembali beroperasi di Indonesia.

"Sedang proses di internal Petronas dan Total secara B to B ya. Kita tunggu saja kabar baiknya," kata Asnidar kepada Kontan, Senin (19/5).

Baca Juga: Chevron Berpeluang Kembali Berinvestasi di Indonesia

TotalEnergies dikabarkan tengah mengeksplorasi kemungkinan untuk mengambil alih sebagian hak partisipasi (participating interest/PI) di blok eksplorasi migas Bobara yang saat ini dikelola oleh Petroliam Nasional Berhad (Petronas).

Dalam proses penjajakan tersebut, TotalEnergies tidak bergerak sendiri. Perusahaan ini disebut turut menjajaki akuisisi PI bersama PT Pertamina Hulu Energi (PHE).

TotalEnergies dan PHE dikabarkan berencana mengambil alih sekitar 25% saham yang saat ini dilepas oleh Petronas di blok yang terletak di wilayah Papua Barat tersebut.

Untuk diketahui, TotalEnergies pernah mengelola Blok Mahakam di Kalimantan Timur. Perusahaan ini mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 1968 dan menjadi operator utama Blok Mahakam sejak tahun 1970, setelah mengambil alih hak pengelolaan dari Japex, perusahaan Jepang yang sebelumnya memegang lisensi tersebut.

Selama masa operasinya, TotalEnergies mengembangkan dan mengelola berbagai lapangan gas dan minyak di Blok Mahakam, termasuk lapangan gas Tunu, Peciko, dan Sisi-Nubi, serta lapangan minyak Handil dan Bekapai.

Produksi gas dari blok ini menyumbang sekitar 80% pasokan gas ke kilang LNG Bontang, menjadikannya salah satu kontributor utama dalam industri gas alam cair Indonesia.

Baca Juga: TotalEnergies Dikabarkan Bakal Balik ke Hulu Migas Indonesia

Namun, kontrak bagi hasil (PSC) TotalEnergies untuk Blok Mahakam berakhir pada akhir tahun 2017. Setelah itu, pemerintah Indonesia memutuskan untuk menyerahkan pengelolaan penuh blok tersebut kepada Pertamina melalui anak perusahaannya, Pertamina Hulu Mahakam, yang mulai beroperasi pada 1 Januari 2018.

Sementara itu, SKK Migas juga menyatakan perusahaan minyak dan gas asal Amerika Serikat (AS) Chevron tengah melakukan penjajakan untuk berinvestasi di hulu migas Tanah Air.

"Sedang dalam penjajakan," kata Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manjemen Data Wilayah Kerja SKK Migas Asnidar kepada Kontan, Senin (19/5).

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap potensi kembalinya Chevron untuk menggarap Wilayah Kerja (WK) Minyak dan Gas (Migas) di Indonesia.

Menurut Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung saat ini pihaknya tengah mempercepat lelang atas 30 WK Migas sepanjang tahun ini.

"Ya ini kan kita lagi mempercepat proses lelang untuk 30 Wilayah Kerja (WK). Segera kita lakukan lelang, jadi salah satu pemain global itu adalah Chevron," ungkap Yuliot saat ditemui di kantornya, Jumat (16/05).

Ia lantas mengungkap potensi kembalinya perusahaan migas asal Amerika Serikat itu setelah sebelumnya melalui anak usahanya, PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) memutuskan untuk hengkang dari Blok Indonesia Deepwater Development (IDD) pada Juli 2023.

"Iya mungkin mereka (Chevron) juga akan kembali, kan mereka juga cukup lama dan juga punya pengalaman cukup di bidang hulu migas," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama Plt Dirjen Migas, Tri Winarno mengatakan jika benar Chevron masuk kembali berarti investasi disektor migas dalam negeri masih cukup menjanjikan.

Baca Juga: Menteri Bahlil Evaluasi Izin Lapangan Minyak, Produksi Migas Berpotensi Meningkat

"Yang jelas kan kalau Chevron masuk kan berarti memang migas di Indonesia masih cukup menarik," ungkap Tri.

Pengamat ekonomi energi Universitas Padjajaran, Yayan Satyaki menilai, hulu migas Indonesia memang masih relatif menarik karena kualitas minyak Indonesia yang rendah sulphur dan rendah risiko.

"Mengapa rendah risiko, karena biaya liftingnya relatif lebih karena biaya transportasi dan infrastruktur migas tidak terlalu ekspansif. Biaya investasi hanya di pengeboran dan ekspansi serta teknologi produksi," kata Yayan kepada Kontan, Senin (19/5).

Praktisi migas Hadi Ismoyo menambahkan, kabar yang baik karena Chevron dan Total adalah pemain utama eksplorasi laut dalam dan frontier area. Diharapkan, mereka masuk eksplorasi ke Papua.

"Kalau sudah melakukan Drilling Exploration beneran di New Basin seperti Papua, nah itu baru ada harapan posistif. Menurut saya komitmen mereka masih wait and see," kata Hadi kepada Kontan, Senin (19/5).

Menurut Hadi, pemerintah harus tanggap agar PR yang selama ini bikin ruwet di selesaikan yaitu membuat data yg lengkap, fiscal term yang menarik, tax regime yang simple, perizinan/birokrasi yang mudah dan terukur termasuk jaminan keamanan dari premanisme dan pihak pihak yang tidak berkepentingan.

Selanjutnya: PT Berkat Cawan Energi Gelar Sosialisasi Proyek PLTA di Jawa Barat

Menarik Dibaca: Perluas Jaringan Distribusi Pemesanan Properti, OYO Luncurkan SuperAgent

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×