Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Karena itu, perlu ada aturan kebijakan yang lebih jelas, agar pemain lokal bisa unjuk gigi di dalam negeri. Saat ini aturan itu belum ada, sehingga perlu disiapkan.
Baca Juga: Industri dan Komunitas Bersinergi Tangani Problem Sampah
Bahkan, kalau perlu, diatur rinci porsi pemain lokal sekian persen, seperti yang sudah diterapkan di industri penyiaran. "Pemerintah regulator bisa menyiapkan aturannya," tegas Heru.
Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih memastikan, bisnis VAS masih potensial dikembangkan. Saat ini, kontribusi VAS di XL masih di bawah 5%.
"Selain untuk mendorong revenue juga untuk memberikan kenyamanan yg sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini terkait konten digital. Sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap XL," ucap Tri.
Baca Juga: Operator seluler kembali fokus berbisnis konten
Tri memastikan, XL Axiata mendukung perkembangan ekosistem industri digital dan kreatif di Indonesia, termasuk tentunya membuka kesempatan bekerjasama dengan para content creator termasuk content creator lokal misalnya melalui kerja sama sms premium, aplikasi, ring back tone, dan lain-lain.
Saat ini produk content provider berbagai macam mulai dari video musik game dan masih banyak lagi. Produk pemain lokal tidak kalah bersaing dengan pemain asing sehingga layak untuk mendapatkan kesempatan bisnis yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News