kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,45   0,83%
  • KOMPAS100 1.107   11,93   1,09%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   1,25   0,57%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,59   1,05%
  • IDX80 127   1,36   1,08%
  • IDXV30 135   0,76   0,57%
  • IDXQ30 149   1,76   1,20%

ID FOOD Gandeng D3Labs Terapkan Bursa Ikan Berbasis Blockchain


Kamis, 05 Oktober 2023 / 06:41 WIB
ID FOOD Gandeng D3Labs Terapkan Bursa Ikan Berbasis Blockchain
ILUSTRASI. Pengolahan dan ekspor produk perikanan jenis chepalopod seperti gurita dan sotong oleh PT Perikanan Indonesia atau Perindo.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya penguatan sektor perikanan nasional terus didorong salah satunya melalui penerapan digitalisasi pada proses bisnis perikanan sehingga meningkatkan efisiensi dan transparansi. Langkah digitalisasi bisnis perikanan tersebut turut dilakukan oleh Holding BUMN Pangan ID FOOD melalui kolaborasi dengan pelaku startup.

Hal tersebut disampaikan Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID FOOD Dirgayuza Setiawan, usai melakukan penandatanganan Memmorandum of Understanding (MoU) tentang Pengembangan dan Penerapan Sistem Teknologi Informasi Perdagangan Perikanan dengan D3 Labs, startup fintech berbasis teknologi blockchain, pada Selasa, (3/10), di forum SAFET (Seafood and Fisheries Emerging Technologies) 2023, Nusa Dua, Bali.

Baca Juga: Sang Hyang Seri Pasok Benih Padi 424 Ton ke 16.964 Hektare Sawah di 8 Provinsi

Menurutnya, kerja sama ini merupakan bentuk komitmen perseroan dalam mewujudkan bisnis perikanan yang transparan dan berdaya saing.

Adapun SAFET Conference tahun ini di gelar di Bali dengan menghadirkan pelaku teknologi, NGO dan perwakilan pemerintah dari 29 negara untuk memecahkan permasalahan perikanan dunia.

Perwakilan 29 negara yang hadir pada SAFET 2023 yaitu, Afrika Selatan, Somalia, Indonesia, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, China, Thailand, United Kingdom (UK), Prancis, Jerman, Islandia, Denmark, Italia, Belanda, Spanyol, Portugal, Polandia, States of Micronesia (FSM), Kepulauan Solomon, Vanuatu, Tonga, Republik Kepulauan Marshall, USA, Kanada, Australia, Selandia Baru, Fiji, dan Ekuador.

“Kami menyadari betapa pentingnya penguatan industri perikanan, terutama di Indonesia sebagai salah satu produsen ikan terbesar di dunia. Kolaborasi dengan D3 Labs merupakan bentuk komitmen dalam mendorong inovasi di industri perikanan. Selain berdampak pada efisiensi dan transparansi, pemanfaatan teknologi blockchain ini dapat meningkatkan produktivitas, kesejahteraan mitra nelayan, serta keberlanjutan di sektor perikanan,” ujar Yuza dalam keterangan resminya.

Baca Juga: ID FOOD Bersama Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas dan Pendapatan Petani Tebu

Ia mengatakan, kerja sama ini dapat memberikan dampak positif bagi nelayan, produsen, konsumen, serta stakeholder perusahaan lainnya.

“Sinergi pemanfaatan teknologi inovatif ini berpotensi membuka peluang baru untuk mendukung pertumbuhan bisnis perikanan ID FOOD sekaligus mendorong pertumbuhan sektor perikanan nasional,” paparnya.

Yuza menambahkan, saat ini bisnis perikanan ID FOOD dijalankan oleh PT Perikanan Indonesia sebagai Member of ID FOOD.

Perusahaan yang telah 33 tahun berkiprah di industri perikanan nasional tersebut aktif menjalankan proses bisnis perikanan hulu-hilir, dari mulai menjalin kemitraan dengan nelayan, melakukan off take, menyimpan dan mengolah hasil tangkap, serta melakukan penjualan produk turunan.

“Dukungan pelaku startup diharapkan dapat mengakselerasi transformasi digital dalam aktivitas bisnis PT Perikanan Indonesia,” jelasnya.=

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono, menerangkan , perusahaan akan menggunakan  platform pelelangan ikan real time dengan teknologi blockchain sebagai bentuk digitalisasi dari perdagangan ikan konvensional.

Program aplikasi bernama Indonesia Fishery Exchange (IFX) dapat merubah sistem penjualan yang masih manual menjadi digital. Platform ini diharapkan dapat mulai beroperasi dalam waktu dekat.

Baca Juga: Bantah Food Estate Jadi Program yang Gagal, Kementan Tunjukkan Hasilnya

“Nantinya, IFX akan memberikan manfaat berupa peningkatan pembelian ikan hasil tangkapan nelayan, transparansi harga jual ikan serta kepastian tempo pembayaran”, tutur Sigit.

Sementara itu, Pendiri dan Co-CEO D3 Labs Tigran Adiwirya, meyakini kolaborasi ini, dapat menciptakan perubahan positif dalam ekosistem industri perikanan Indonesia.

“Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan ID FOOD. Kami percaya bahwa teknologi blockchain memiliki potensi luar biasa untuk merevolusi industri perikanan di Indonesia. Selain meningkatkan transparansi, teknologi ini juga dapat memberikan banyak benefit kepada para pemangku kepentingan dalam rantai pasokan perikanan, seperti nelayan, produsen, pedagang, dan konsumen," terangnya.

Melalui kolaborasi ini, ia menambahkan, PT Perikanan Indonesia akan menggunakan aplikasi dari D3 Labs untuk membangun Indonesia Fishery eXchange (IFX), platform bursa ikan real time dengan teknologi blockchain sebagai bentuk digitalisasi dari perdagangan ikan konvensional.

IFX dapat mengubah sistem penjualan yang masih manual menjadi digital. Platform ini dipersiapkan untuk dapat mulai beroperasi dalam waktu dekat.

"Dengan penerapan blockchain, IFX akan membawa sejumlah manfaat signifikan bagi industri perikanan, termasuk monitoring stok dan lelang yang transparan, pembayaran digital yang memudahkan transaksi, KYC dan manajemen akun untuk menghindari transaksi dari pembeli fiktif, serta integrasi dengan pasar penjualan digital di luar negeri. Ini adalah langkah besar dalam mengubah industri perikanan Indonesia," ungkap Tigran.

Baca Juga: Indonesia Diyakini Bisa Jadi Pelaku Halal Food Terbesar di Dunia

Tigran mengungkapkan, teknologi blockchain yang diperkenalkan oleh D3 Labs diharapkan dapat membawa perubahan signifikan ke dalam industri perikanan.

“Kolaborasi antara ID FOOD dan D3 Labs ini tidak hanya menandai langkah maju dalam inovasi teknologi di industri perikanan, tetapi juga upaya bersama untuk mewujudkan visi industri perikanan yang lebih baik,” pungkasnya.

Turut hadir dan menyaksikan penandatanganan MoU tersebut Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Trian Yunanda, serta para pelaku teknologi perikanan peserta konferensi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×