kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

idEA: E-commerce memang kontributor utama ekonomi digital


Senin, 07 Oktober 2019 / 19:36 WIB
idEA: E-commerce memang kontributor utama ekonomi digital
ILUSTRASI. Ilustrasi belanja online


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) menyatakan sektor e-commerce memang merupakan kontributor utama ekonomi digital Indonesia. Hal ini sekaligus mengonfirmasi data riset e-Conomy SEA yang dirilis Google, Temasek dan Bain & Company.

Dari rilis tersebut sektor e-commerce disebut sebagai kontributor utama yang diperkirakan sampai akhir tahun nanti akan mencapai US$ 21 miliar. Bahkan kontribusinya akan mencapai US$ 82 miliar pada tahun 2025 mendatang.

Astrid Warsito, Kabid Humas idEA menyebut saat ini pertumbuhan sektor e-commerce memang tinggi. Selain itu potensi pertumbuhan ke depannya sangat tinggi tidak hanya sektor ritel tetapi juga B2B.

Baca Juga: Tembus US$ 40 miliar, ekonomi digital Indonesia terbesar di ASEAN

"Kalau ngomongin market size dan keunggulan dengan negara-negara di Asia Tenggara benar kita lebih tinggi. Pertumbuhan agresif dan masif itu terus terjadi saat ini," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (7/10).

Ia menyebut kendati pasarnya sangat besar, namun jumlah pemain di pasar domestik juga besar. Selain itu penetrasi e-commerce juga tidak merata antara kota besar dengan kota lainya disebabkan infrastruktur dan logistik.

Saat ini, dirinya melihat perlu adanya pendampingan yang menyeluruh karena semua bisnis sudah masuk ke segmen digital. Selain transfer teknologi, para pemain juga perlu mengembangkan bisnisnya.

"Yang pasti kami perlu kebijakan yang mendukung, level playing field yang sama. Akses pendanaan juga kejelian para pemain untuk melihat ceruk bisnis yang luas sesuai kemapuan teknologi masing-masing," kata Astrid.

Asal tahu saja, berdasarkan riset Google kontribusi wilayah Jabodetabek mencapai US$ 555 per kapita jauh lebih tinggi ketimbang area non metro yang hanya US$ 103 per kapita. Dengan pembenahan infrastruktur dan logistik, gap ini akan semakin menyempit antara kota besar dan kecil.

Baca Juga: Ojek online penyumbang pertumbuhan ekonomi digital terbesar kedua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×