kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ikhtiar PLN capai net zero emission di tahun 2060


Rabu, 08 Desember 2021 / 16:45 WIB
Ikhtiar PLN capai net zero emission di tahun 2060
ILUSTRASI. PLN


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan keseriusan dalam mencapai target net zero emission pada tahun 2060 lewat sejumlah strategi yang bertumpu pada pengurangan energi fosil dan penambahan energi baru terbarukan (EBT).

Executive Vice President Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN Edwin Nugraha Putra mengungkapkan, upaya mendorong pembangkit EBT untuk masuk ke dalam sistem kelistrikan masih menemui sejumlah kendala.

Salah satunya yakni persoalan oversupply yang masih terjadi padahal dalam beberapa tahun mendatang masih ada tambahan pembangkit-pembangkit baru yang bakal masuk dalam sistem kelistrikan.

Edwin menjelaskan, proyek 35 GW yang diinisiasi pada tahun 2015 menggunakan asumsi pertumbuhan listrik sebesar 8,5%. Dengan perkiraan tersebut, beban listrik diprediksi dapat mencapai 361 Tera Watt hour (TWh) pada tahun 2021 ini.

Hal ini pun juga sudah tertuang dalam perkiraan yang termuat di Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028 lalu.

Baca Juga: Penanganan utang jadi salah satu fokus dirut baru PLN

"Ini berubah ke tahun 2025 karena realisasi dari pertumbuhan beban di 2019 tidak tercapai," jelas Edwin dalam webinar, Rabu (8/12).

Bahkan, asumsi ini pun kembali bergeser pasalnya pandemi Covid-19 kian memperburuk permintaan listrik. Untuk itu, beban listrik sebesar 361 TWh diprediksi baru akan terjadi pada 2028 mendatang.

Kendati demikian, Edwin memastikan PLN tetap berupaya mengejar target bauran EBT sebesar 23% dapat terwujud di tahun 2025 mendatang.

Merujuk pada peta jalan yang telah disiapkan PLN, maka sejumlah proyek EBT yang masuk dalam Proyek 35 GW akan dipercepat waktu komersial atau Commercial Operation Date (COD) ditahun 2025.

PLN menargetkan, sebesar 1,4 GW Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan 4,2 GW Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dapat dipercepat dan beroperasi pada tahun 2025.

Baca Juga: Sejumlah pekerjaan rumah menanti direktur utama yang baru PLN Darmawan Prasodjo

Edwin melanjutkan, jika merujuk pada RUPTL 2021-2030, maka tidak ada lagi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru yang dimasukkan selain proyek yang memang sudah berjalan yang menjadi bagian proyek 35 GW.

Edwin mengakui, dominasi PLTU khususnya untuk sistem Jawa-Bali masih cukup besar. Sebagai contoh saja dari total 35 GW proyek pembangkit, sekitar 13 GW bakal masuk ke sistem Jawa-Bali dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

Hal ini berpotensi meningkatkan cadangan listrik mencapai 60-an% dari kisaran normal sebesar 30% hingga 35%.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×