kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   -27.000   -1,39%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.400   -41,63   -0,65%
  • KOMPAS100 918   -5,59   -0,61%
  • LQ45 717   -5,96   -0,82%
  • ISSI 202   0,24   0,12%
  • IDX30 374   -3,30   -0,87%
  • IDXHIDIV20 454   -4,95   -1,08%
  • IDX80 104   -0,73   -0,70%
  • IDXV30 110   -1,18   -1,06%
  • IDXQ30 123   -1,18   -0,95%

Implementasi AI Mulai Masif di Sektor E-Commerce Indonesia


Selasa, 25 Februari 2025 / 11:50 WIB
Implementasi AI Mulai Masif di Sektor E-Commerce Indonesia
ILUSTRASI. Warga mengakses aplikasi belanja daring di Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/9/2024). IdEA menyebut, perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligent (AI) telah membawa perubahan besar dalam industri e-commerce.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menyebut, perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligent (AI) telah membawa perubahan besar dalam industri e-commerce.

AI menjadi salah satu teknologi utama yang diadopsi untuk meningkatkan efisiensi dan pengalaman pelanggan.

Ketua Umum idEA Hilmi Adrianto menyampaikan, saat ini para pemain e-commerce di Indonesia semakin menyadari pentingnya AI dalam operasional bisnis mereka, kendati tingkat adopsinya masih beragam tergantung skala bisnis dan strategi perusahaan.

Salah satu anggota idEA, yaitu Lazada, pernah melakukan survei bersama dengan Kantar terkait dengan adopsi penggunaan AI di Asia Tenggara.

Baca Juga: Optimistis Industri E-Commerce Tumbuh Pesat di 2025, Shopee Memperkuat Ekosistem

Hasilnya, kepercayaan konsumen terhadap platform berbasis AI sangat tinggi. Temuan data Kantar juga menyebut bahwa 54% konsumen belanja online di Indonesia menggunakan fitur AI untuk menciptakan rekomendasi belanja yang lebih personal atau sesuai dengan kebutuhan masing-masing konsumen.

“Karena itulah kami memandang adopsi AI menjadi suatu yang tidak terelakkan, meski pada akhirnya adopsi AI akan bergantung pada prioritas dan strategi masing-masing perusahaan,” tutur dia kepada Kontan beberapa hari yang lalu.

Hilmi menambahkan, penerapan AI dalam industri e-commerce telah dilakukan dalam berbagai aspek. Misalnya untuk pengalaman belanja yang lebih interaktif, di mana AI memungkinkan fitur pencarian visual, rekomendasi berbasis machine learning, serta teknologi Augmented Reality (AR) yang membuat pelanggan bisa mencoba produk secara virtual sebelum membeli.

Baca Juga: Industri Startup Indonesia Terus Berkembang di Tengah Tantangan Risiko Kebangkrutan

Selain itu, AI juga digunakan untuk pelayanan pelanggan. Dalam hal ini, chatbot berbasis AI dan asisten virtual dapat memberikan layanan pelanggan 24/7, membantu dalam pemilihan produk, dan menangani pertanyaan atau keluhan pelanggan secara otomatis.

AI juga dapat digunakan untuk mengolah data dalam jumlah besar guna memahami perilaku pelanggan, prediksi tren pasar, serta rekomendasi personalisasi yang lebih akurat.

Lebih jauh, algoritma AI dapat memperkirakan permintaan produk, optimalisasi stok, serta mengurangi risiko kehabisan barang atau overstocking yang berdampak langsung pada efisiensi operasional.

Tak hanya itu, adopsi AI juga dapat membantu mendeteksi aktivitas mencurigakan dalam transaksi e-commerce seperti indikasi kartu kredit curian atau pembuatan akun palsu, sehingga meningkatkan keamanan dan kepercayaan pelanggan.

Baca Juga: Minat Belanja Online Tinggi, Bisnis E-Commerce di Indonesia Terus Tumbuh

“Meski AI menawarkan banyak keunggulan, implementasinya tetap membutuhkan perhatian pada aspek regulasi, privasi data, dan etika dalam penggunaannya,” pungkas Hilmi.

Selanjutnya: Resep Selai Nanas untuk Nastar yang Enak, Tidak Lembek, dan Tahan Lama

Menarik Dibaca: Resep Selai Nanas untuk Nastar yang Enak, Tidak Lembek, dan Tahan Lama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×