kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.840   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.383   -58,47   -0,91%
  • KOMPAS100 912   -10,96   -1,19%
  • LQ45 713   -10,61   -1,47%
  • ISSI 202   -0,51   -0,25%
  • IDX30 372   -5,14   -1,36%
  • IDXHIDIV20 452   -7,07   -1,54%
  • IDX80 104   -1,22   -1,17%
  • IDXV30 110   -1,81   -1,62%
  • IDXQ30 122   -1,79   -1,44%

Impor Bahan Baku Tekan Kinerja Industri Tekstil


Senin, 06 Januari 2025 / 17:51 WIB
Impor Bahan Baku Tekan Kinerja Industri Tekstil
ILUSTRASI. Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) menjadi salah satu sektor industri yang mengalami tekanan sepanjang tahun 2024


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Industri tekstil menjadi salah satu sektor industri yang mengalami tekanan sepanjang tahun 2024.

Plt Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Reni Yanita mengatakan, industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) sejatinya mengalami pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). 

"Dibandingkan kuartal yang sama tahun 2023, industri TPT tumbuh 3,32%. Pakaian jadi (produk tekstil) tumbuh 4,62%. Tekstilnya (benang dan kain) mengalami konraksi," ungkap Reni di Kantornya, Senin (6/1).

Baca Juga: APSyFI Beberkan Nama 60 Perusahaan Tekstil Gulung Tikar Dalam 2 Tahun Terakhir

Reni menjelaskan, kontraksi yang dialami industri tekstil disebabkan oleh banyaknya pabrik pakaian jadi yang berlokasi di Kawasan Berikat. Dengan kondisi ini, banyak bahan baku yang tidak dipenuhi dari pasar domestik.

Selain itu, kebijakan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) untuk produk tekstil yang agak terlambat menyebabkan banyak pabrikan tekstil yang tutup. Dengan demikian, pemenuhan bahan baku dilakukan melalui impor.

"Jadi ini kan diisi oleh impor. Nah itu juga yang mengindikasikan data ini kenapa turun," jelas Reni.

Reni memastikan, Kemenperin tetap menaruh perhatian penuh untuk meningkatkan kinerja industri tekstil. Salah satu faktor pertimbangannya yakni kontribusi serapan tenaga kerja industri tekstil yang tergolong tinggi.

Baca Juga: Industri TPT Perlu Insentif Diskon Listrik Meski Dampaknya Hanya Jangka Pendek

Tercatat, kontribusi industri TPT terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai 19,9% pada 2024.

"Jadi memang kalau kita jaga kan lumayan ya. Kita punya yang namanya bonus demografi. Kita juga punya tenaga kerja yang sudah punya skill untuk tekstil. Kan sayang kalau gak kita pertahankan," tegas Reni.

Selanjutnya: Kurs Rupiah Diprediksi Lanjut Tertekan, Selasa (7/1)

Menarik Dibaca: 7 Cara yang Paling Ampuh Menyembuhkan Kolesterol Tinggi, Mau Coba?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×