Reporter: Evilin Falanta | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Walaupun industri lokal masih bergantung pada jagung impor, namun pelaku industri tetap mengandalkan produksi jagung lokal. Sudirman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GMPT) mengatakan, pada kuartal I 2010 impor jagung hanya sebanyak 200.000 ton. Sementara prediksi impor jagung tahun ini mencapai 2 juta ton.
Pelaku industri di dalam negeri masih menunggu hasil panen raya yang akan dimulai bulan ini. Jika produksi jagung nasional sebanyak 4,8 juta ton, industri lokal tidak perlu mengimpor lagi. "Namun, hal itu terasa sulit, apalagi cuaca ekstrim masih mengancam," katanya.
Selama ini, Indonesia masih mengimpor jagung dari Amerika Serikat dan Brazil. "Jika sampai akhir Mei nanti panen seret, terpaksa kami akan impor jagung lagi hingga akhir tahun. Sebab, industri pakan ternak masih kekurangan bahan baku," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News