kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Impor produk hortikultura turun 17,39%


Selasa, 04 September 2012 / 16:52 WIB
Impor produk hortikultura turun 17,39%
ILUSTRASI. Bahan alami dapat menyamarkan stretch mark


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Impor produk hortikultura (sayur dan buah) sepanjang bulan Januari-Agustus 2012 turun sebesar 120.000 ton atau turun 17,39% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Impor hortikultura sampai Agustus 2012 tercatat terealisasi sebesar 570.000 ton, turun dibandingkan waktu yang sama tahun 2011 sebesar 690.000 ton.

Kepala Badan Karantina Nasional, Kementerian Pertanian, Banun Harpini mengatakan, hampir 50% impor Hortikultura berasal dari China, sisanya dari Thailand dan negara-negara lain.

Penurunan kinerja impor produk hortikultura terjadi setelah pemerintah merilis pengaturan impor hortikultura yang harus masuk melalui pelabuhan tertentu.

"Penurunan impor ini terjadi sejak diberlakukannya Permentan Nomor 42 tahun 2012 tentang tentang teknis dan tindakan karantina tumbuhan, buah-buahan, dan sayuran segar serta Permentan Nomor 43 tahun 2012 tentang syarat dan tindakan karantina sayuran umbi lapis segar," kata Banun, Selasa (4/9).

Aturan yang mengatur tentang prosedur karantina dan mengatur pintu masuk impor hortikultura itu dinyatakan berlaku mulai 19 Juni 2012. Setelah aturan itu efektif berlaku, maka tidak semua produk hortikultura bisa masuk ke pelabuhan Tanjung Priok.

Hanya negara yang berstatus Country Recognized Agreement (CRA) dan importir produsen yang diperbolehkan mengimpor hortikultura melalui pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Setelah Tanjung Priok dibatasi, impor hortikultura diperbolehkan masuk lewat Pelabuhan Belawan Medan, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Makasar, serta Bandara Soekarno-Hatta.

Selain itu, tiga pelabuhan lain yang bisa menjadi pintu masuk adalah Pelabuhan Batam, Karimun, dan Bintan karena merupakan pelabuhan perdagangan bebas.

.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×