kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

September, impor 20 sayur dan buah diatur lagi


Senin, 13 Agustus 2012 / 16:32 WIB
September, impor 20 sayur dan buah diatur lagi
ILUSTRASI. Sejumlah petani menanam padi jenis Inpari 42 di lahan rawa di areal 'food estate' ANTARA FOTO/Makna Zaezar/wsj.


Reporter: Fitri Nur Arifenie |

JAKARTA. Meski pemerintah sudah mengetatkan impor hortikultura, pasar buah dan sayur Indonesia masih tetap menarik bagi eksportir asing. Tahun ini, Kementerian Pertanian memperkirakan impor hortikultura naik 10% dibandingkan dengan tahun lalu. Untuk itu, Kementerian Pertanian kembali akan mengatur impor 20 jenis produk hortikultura.

Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Kementerian Pertanian (Kemtan) Djamil Musyanif mengatakan, saat ini produksi hortikultura nasional mencapai 27 juta ton. Sedangkan impor hortikultura diperkirakan mencapai 2 juta ton.

"Meski volumenya masih kecil atau sekitar 7% dari konsumsi tapi beberapa tahun belakangan ada tendesi impor meningkat," kata Djamil saat dihubungi KONTAN, Senin (13/8). Maklum, populasi penduduk Indonesia yang menempati empat besar dunia menjadi incaran banyak negara untuk mengekspor produk hortikultura.

Demi menekan impor hortikultura, Kemtan kembali akan mengatur ketentuan impor hortikultura. Direktur Pemasaran Domestik Ditjen P2HP Kemtan Mahfudin mengatakan, akan mengatur importasi 20 komoditas pada 28 September 2012.

Kedua puluh komoditas hortikultura tersebut terdiri dari 10 buah seperti mangga, jeruk, dan pepaya, tujuh sayuran seperti kol, kentang, bawang merah, dan bawang putih, serta tiga tanaman hias seperti anggrek dan krisan.

"Jumlah importasi hortikultura akan berkurang sehingga produksi kita harus mengimbangi kebutuhan pasar," kata Mahfudin. Ketika pemerintah sudah mengatur impor hortikultura, harapan selanjutnya adalah pemerintah juga membantu meningkatkan produksi dan kualitas hortikultura lokal.

Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan, impor hortikultura terus meningkat sejak 2006. Pada 2006, nilai impor produk hortikultura baru sebesar US$ 600,84 juta. Namun pada tahun 2011, impor hortikultura mencapai US$ 1,75 miliar.

Produk impor hortikultura terbesar adalah bawang putih, apel, jeruk, anggur, kelengkeng, pear, bawang merah dan kentang. Berdasarkan negara asal, impor buah paling banyak datang dari China, Thailand, Amerika Serikat, Chile, dan Australia. Sementara sayuran impor paling banyak dari China, Thailand, Myanmar, India, dan Vietnam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×