Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inaplas menyambut baik rencana Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) untuk menghentikan ekspor gas, kemudian akan memperkuat hilirisasi produk Petrokimia.
Ketua Inaplas Suhat Miyarso bilang sejak diterapkannya harga gas US$ 6 /mmbtu industri petrokimia nasional mampu bertahan menghadapai Pandemi Covid bahkan bisa tumbuh dan ada beberapa penambahan dan pembangunan fasilitas produksi baru guna mencukupi kebutuhan produk petrokimia dan turunannya dimana 50 % masih dipasok oleh produk impor.
Dia menyebut rencana pelarangan ekspor dan peninjauan kembali harga gas turun menjadi US$ 5 /mmbtu akan mempercepat komitmen investor baru untuk merealisasikan proyek-proyek baru pembangunan pabrik Petrokimia dan turunannya. Rencana ini sejalan dengan percepatan pengembangan produk produk baru di industri yang sudah jalan.
Menurut Suhat, program ini akan meningkatkan nilai tambah dan variasi jenis produk yang beragam mulai dari aplikasi di industri seperti otomotif dan alat transportasi, bahan baku farmasi, biofuel hingga bahan baku tekstil.
Baca Juga: Pengadaan TKDN untuk Proyek Pembangkit Hijau Diusulkan Lebih Fleksibilitas
Selain itu juga industri produk pendukung industri sepatu, produk pendukung infrastruktur, kemasan makanan minuman, peralatan medis, penunjang telekomunikasi dan lain sebagainya.
"Dalam pengembangan dan pembangunan industri petrokimia dan turunannya akan membuka lapangan kerja baru baik di industri hulu petrokimia maupun industri turunannya," kata dia dalam keterangannya, Jumat (21/7).
Pasca pandemi Covid-19, lanjut dia, pola industri sudah berubah dalam hal jenis dan cara pemasarannya sehingga dibutuhkan inovasi dan variasi produk, distribusi hingga model pembayaran salah satu yang paling signifikan berubah adalah kemasan produk dari kemasan primer kemasan sekunder dan kemasan tersier sehingga memberikan peluang tumbuhnya industri kemasan dari plastik yang mengakibatkan naiknya kebutuhan bahan baku plastik.
Kepedulian akan keberlangsungan dan keseimbangan kebutuhan produk dan kelestarian alam juga semakin meningkat di kalangan konsumen.
Hal ini memberikan tantangan bagi industri untuk terus meningkatkan efisiensi penggunaan energi, alternatif bahan baku dan bahan tambahan yang ramah lingkungan dan menghasilkan produk yang berorientasi ke konsep circular ekonomi yang berwawasan lingkungan.
Baca Juga: Peluncuran Pembalut Pertama di Unicharm Group Berbahan Bio Material Lebih dari 80%
"Semua hal tersebut di atas harus didukung oleh biaya produksi yang lebih murah dan lebih ramah lingkungan dan salah satunya adalah penggunaan gas baik untuk keperluan bahan baku maupun sebagai utilitas penunjang industri," katanya.
"Dengan harga gas yang terjangkau dan volume yang cukup maka industri nasional akan mampu bersaing dan tumbuh menghadapi kompetisi dengan produk-produk impor sehingga akan banyak memberikan manfaat bagi penerimaan negara lewat nilai tambah dari industri yang terintegrasi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News